Lihat ke Halaman Asli

TJIPTADINATA EFFENDI

TERVERIFIKASI

Kompasianer of the Year 2014 - The First Maestro Kompasiana

In Case of Emergency

Diperbarui: 10 September 2024   07:49

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

https: Shutterstock com

Hadapi Dengan Tenang 

In Case of Emergency atau Dalam keadaan marabahaya 

Dalam kondisi terjepit oleh berbagai masalah tetaplah tenakeuangan,maka jalan terbaik adalah tetap tenang. Karena bila rasa panic menguasai diri kita, maka akal sehat kita tidak mampu bekerja. Gerak reflex menjadi lamban. Sehingga kesempatan emas terlewatkan.

Sebagai salah satu contoh:

Pernah suatu waktu saat saya mengemudikan kendaraan dijalan toll di Jakarta, entah apa sebabnya tetiba ban bocor. Kendaraan sedang melaju dengan kecepatan tinggi. Didalam kendaraan, selain dari kami berdua juga ada ketiga anak kami Langsung saya nyalakan lampu sign dan sekaligus menyalakan lampu kendaraan. Mengarahkan kendaraan ketepi dan berhenti. Puji syukur kepada Tuhan kami semuanya selamat. 

Dilain kesempatan sewaktu saya mengemudikan kendaraan dari Padang ke Jakarta, tetiba melewati jembatan, rem tidak bekerja. Saya coba membuat gerakan memompa tetapi tidak berhasil . Langsung saya nyalakan lampu sign dan mengarahkan kendaraan ketepi. Lalu menarik rem tangan dan secara bersamaan,mendorong persneiling ke posisi parkir . Puji syukur kepada Tuhan, kendaraan berhenti dan kami sekeluarga selamat. 

Kondisi Emergency tidak sebatas menyangkut keselamatan, tetapi dapat terjadi di bidang kehidupan lainnya.

Misalnya dibidang usaha. 

Seperti yang pernah saya alami. Yakni saat ditipu mitra bisnis di Singapore dan pada waktu bersamaan orang yang kami anggap sebagai anak sendiri,tega melakukan kecurangan yang meliputi nilai sangat besar. Sehingga mengakibatkan perusahaan kami collapse.

  • Cara Mengatasi:

    Inventarisir seluruh utang piutang kita

  • Jangan takut melihat angka kerugian yang Mengerikan
  • Buat daftar priority
    Datangi orang yang telah meminjamkan uang kepada kita
  • Ceritakan dengan jujur, terserah orang mau percaya atau tidak
  • Selesaikan utang utang kecil terutama pada keluarga
  • Prioritas terakhir adalah utang kita pada bank
Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline