Lihat ke Halaman Asli

TJIPTADINATA EFFENDI

TERVERIFIKASI

Kompasianer of the Year 2014

Anak Sering Berbohong, Salah Siapa?

Diperbarui: 16 Agustus 2024   20:44

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi depositphotos 

Bisa Jadi Akibat Kesalahan Orang Tua 

Sejak tempo dulu hingga kini ada saja anak yang "Suka" berbohong. Kosa kata suka sengaja dituliskan diantara dua tanda kutip.  Karena sesungguhnya bagi seorang anak, maupun orang dewasa , berbohong merupakan sebuah beban batin. Karena sekali berbohong, mungkin harus diikuti oleh puluhan kebohongan lain, demi menutupi kebohongan yang pertama.

Sebagai salah satu contoh sederhana, sebut  seorang anak tetangga kami semasa masih tinggal di Padang. Sebut saja namanya Robi,tanpa sengaja menyenggol gelas air minumnya

Gelas jatuh kelantai marmar sudah pasti pecah berserakan dilantai. Dengan cepat Robi mengumpulkan pecahan gelas dan membuangnya ke tong sampah. 

Tetapi karena saking terburu buru, ada pecahan gelas yang masih tercecer. Dan pas terinjak oleh kaki Ayah nya. Walaupun sesungguhnya yang tercecer hanya serpihan pecahan gelas yang kecil sehingga telapak kaki Ayahnya hanya terluka sedikit. Tapi ternyata Pak Burhan amat berang. Saat Robi ditanyai Ayahnya,ia terpaksa berbohong 

Karena kalau sampai ketahuan ayahnya, pasti akan dicambuk dengan ikat pinggang Karena begitu aturan yang berlaku dalam keluarga nya. Setiap kata yang keluar dari mulutnya adalah perintah .

Hal ini tidak hanya berlaku bagi keempat orang anaknya, tetapi berlaku juga bagi istrinya. 

Tak ubahnya bagaikan kisah 1001 malam,dimana Jin yang bersemayam dalam lampu Aladdin, selalu berkata:" Your highness, your words is my command" . Tuanku setiap kata Tuanku adalah perintah bagi hamba. 

Karena Robi tidak mengakui, maka Ayah nya memanggil keempat orang anaknya. Ditanyai satu persatu, tapi keempatnya mengatakan tidak tahu.

Akibatbya, Ayahnya sangat berang dan memarahi istrinya, Karena dianggap terlalu memanjakan anak anak sehingga anak anaknya menjadi pembohong.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline