Lihat ke Halaman Asli

TJIPTADINATA EFFENDI

TERVERIFIKASI

Kompasianer of the Year 2014

Jangan Anggap Remeh

Diperbarui: 28 Agustus 2024   06:33

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi: istockphotos.com

Gangguan Mental 

Kita sudah sangat sering mendengarkan ataupun membaca berita tentang seseorang yang tampak sehat, tapi tetiba meninggal akibat mengambil jalan pintas untuk mengakhiri penderitaan nya.

Kalau orang sakit secara phisik, semua orang dapat menyaksikan nya. Contoh sederhana saja, kaki terkilir menyebabkan orang berjalan tidak normal. 

Tetapi gangguan mental, tidak tampak secara kasat mata. Bagaikan pohon dimakan rayap. Tampil kokoh, tetapi tetiba roboh.

Gangguan mental dapat disebabkan faktor internal, seperti konflik dalam rumah tangga. Dapat juga terjadi akibat faktor eksternal.

Untuk memahami hal ini tidak musti memiliki background dibidang psychology ataupun physiatrist.  Kalau mau jujur dan kita harus jujur pada diri sendiri, setiap orang pasti pernah merasakan beban batin dalam perjalanan hidup ini. Termasuk diri saya pribadi.  

Sebagai contoh sewaktu saya jadi buronan polisi karena dikhianati sahabat baik yang saya sayangi . Sungguh merupakan sebuah pukulan batin yang teramat menyakitkan bagi saya dan isteri tercinta.

Untuk jelasnya izinkanlah saya kutip dari sumber:

People with severe mental disorders, such as severe depression, bipolar disorder and schizophrenia, generally die 10-20 years earlier than the general population. Most of these premature deaths are due to physical health conditions that could be prevented with better access to quality health services. (sumber :World Health Organization)

Yang dapat diterjemahkan secara bebas :

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline