Lihat ke Halaman Asli

TJIPTADINATA EFFENDI

TERVERIFIKASI

Kompasianer of the Year 2014

Generasi Muda Topang Lansia

Diperbarui: 9 Juni 2024   07:33

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokumentasi pribadi/ makan bersama 4 generasi 

Atau Sebaliknya?

Kemarin saat memeriksa e-mail yang masuk, tetiba pandangan saya tertuju pada sebuah pesan masuk dari Kompas .com. Isi pesan bersifat umum dan boleh jadi banjak sahabat di Kompasiana yang juga menerima email yang sama. Yakni tentang hubungan antara generasi muda dan Lansia.

Generasi Muda Topang Lansia atau Sebaliknya? 

"Keuangan warga lansia serta generasi milenial dan gen Z saling bergantung. Situasi tersebut tergolong tak ideal." begitu menurut sumber berita. Lalu seperti apa idealnya?

 Bagi yang tidak menerima email tersebut, ijinkanlah saya kutip sebait dari Sumber.

Harian Kompas mengundang Anda untuk membedah kesejahteraan lansia serta generasi Z dan milenial yang saling menopang dengan mengikuti webinar eksklusif Kompas Editor's Talks: Lansia, Gen Z, dan Milenial yang Saling Menopang pada:
📆hari, tanggal: Jumat, 14 Juni 2024
⏰waktu: 14.00 WIB (Kompas.com)

Saling mendukung dan saling membantu tentu saja merupakan sebuah kebahagiaan dalam hubungan kekeluargaan.

Tetapi, saling ketergantungan keuangan, jelas bukanlah merupakan sesuatu yang diharapkan. Karena konsekuensi logisnya, akan terjadi efek domino, bila salah satu pihak ada masalah keuangan. Satu jatuh, maka semua akan terembet jatuh.

Secara pribadi, saya sudah menyaksikan tragedy semacam ini terjadi dikampung halaman saya. 

Tetangga kami,sebut saja Bram,terkenal kaya di kampung halaman saya. Tapi anak anak nya,saking dimanja, hingga sudah menikah masih hidup sepenuh nya dari dukungan Pak Bram. 

Suatu waktu Pak Bram jatuh sakit dan tidak mampu mengurus perusahaan nya. Sementara kedua anaknya yang sudah berkeluarga tidak mampu melanjutkan usaha Ayah mereka. 

 Akibatnya efek domino terjadi dalam keluarga ini. Perusahaan bangkrut karena tidak ada yang mampu mengurus dan kedua Anak anak Pak Bram hidup brantakan karena tidak ada lagi dukungan keuangan dari Pak Bram. Dari sebuah keluarga kaya dan terpandang , menjadi keluarga yang hidup melarat. Pelajaran hidup yang sangat berharga bagi saya dan orang banyak.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline