Tidak Ada Jabatan Abadi
Adalah suatu hal yang wajar bila kita bangga untuk pencapaian disuatu ruang kehidupan.
Sukses meraih tingkat financial freedom atau sukses meraih Jabatan bergensi. Sukses membangun rumah permanent. Sukses memiliki sebuah kendaraan pribadi yang bergengsi dan seterusnya.
Kalau dalam dunia tulis menulis di Kompasiana,misalnya terpilih sebagai Kompasianer of the year, tentu saja merupakan sebuah kebanggaan. Tidak hanya bagi diri pribadi tetapi menghadirkan rasa bangga dalam keluarga.
Atau semisalnya diri saya sendiri mendapatkan penghargaan tertinggi sebagai Maestro diantara sekian ribu orang Penulis, tentu saja boleh jadi kebanggaan bagi saya pribadi
Apapun pencapaian kita tentu patut disyukui. Tapi jangan sampai terbuai dan mabuk pencapaian dan menjadikan kita lupa diri
Tetaplah Membumi
Sesungguhnya semua orang sudah tahu dan memahami,bahwa di dunia ini,tidak ada jabatan yang abadi .
Tapi karena sedang berada dalam posisi yang menentukan,orang seringkali lupa diri. Atau merasa kaya dan mampu membeli apa saja.sehingga merasa tidak lagi membutuhkan bantuan orang lain.
Padahal diluar diri kita ,masih teramat banyak orang yang jauh lebih hebat dan lebih kaya dari diri kita. Seperti yang sudah pernah saya tuliskan :" Apa yang bagi kita merupakan kekayaan, boleh jadi bagi orang lain hanya uang recehan saja"
Tetaplah Rendah Hati