Lihat ke Halaman Asli

TJIPTADINATA EFFENDI

TERVERIFIKASI

Kompasianer of the Year 2014 - The First Maestro Kompasiana

Sahabat yang Sesungguhnya adalah yang Mendampingi Kita Sewaktu Dibutuhkan

Diperbarui: 31 Juli 2023   05:15

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

dokumentasi pribadi

A  Friend in need  is a Friend indeed

Kita semuanya sudah pernah mendengarkan kalimat tersebut diatas ,yakni :" A friend in need is a friend indeed" Sahabat yang sesungguhnya adalah sahabat yang ada saat dibutuhkan. Hal ini berlaku timbal balik. Disaat kita sangat membutuhkan,sahabat sejati dengan ikhlas meninggalkan semua perkerjaannya ,demi agar dapat mendampingi diri kita  Sebaliknya,siapkah kita seandainya yang terjadi justru sebaliknya ? Yakni saat sahabat kita sangat membutuhkan dukungan,maukah kita meninggalkan  kepentingan pribadi agar dapat mendampingi sahabat kita ? Kalau tidak siap,berarti maka berarti diri kita jangan pula berharap,bahwa sahabat akan hadir mendampingi diri kita disaat kita membutuhkan. Takarannya sudah jelas, yakni :

"Perlakukanlah orang lain,sebagaimana kita ingin di perlakukan "

Batal Rayakan Imlek Bersama Keluarga  

Suatu ketika,kami baru saja tiba di Jakarta dari perjalanan keliling di NTT yang ditemani pak Markus Tunggal dan ananda Anika Oriana Suekh . Kami ke Bajawa, Larantuka,Maumere dan terakhir ke Ruteng . Sebelum berpisah di Kupang,kami sempat makan malam bersama di Rumah Makan Tanjung .

Tidak ada firasat atau tanda tanda apapun. Kami makan sambil bercanda  dan Anika Oriana,yang sudah kami anggap sebagai anak sendiri,sempat berpesan,bahwa kunjungan berikutnya ke Kupang,kami akan diajak ke Kampung halamannya di Pulau Rote. Sebelumnya,kami sudah travelling ke Labuan Bajo dan naik boat ke Pulau Rica Rica bersama Anika Oriana . Kami sudah sering kerumah Anika Oriana dan menjalin hubungan kekeluargaan dengan suami dan anak anak nya

Kami pulang ke Jakarta,untuk merayakan Imlek bersama anak cucu di Jakarta. Karena walaupun kami sekeluarga beragama Katholik,tapi tetap setiap tahun merayakan Imlek.khusus dalam keluarga saja. Baru sehari kami tiba di Jakarta dan bertepatan dengan Imlek,tiba tiba dapat kabar bahwa Ani jatuh dikamar mandi dan dirawat di Rumah Sakit Bhayangkara. di Kupang 

dokumentasi pribadi

Bertepatan pada hari itu,sesungguhnya merupakan perayaan Imlek,tapi kami batal merayakan Imlek dan langsung terbang ke Kupang ,untuk menjenguk Ani di Rumah Sakit .Kami sangat kaget sekali,karena ternyata Ani tidak bisa diajak berkomunikasi lagi, walaupun masih mengenal kami.

Setelah kami pulang kembali ke Jakarta, komunikasi tetap berlangsung via telpon,walaupun Bu Anika hanya mampu berbicara beberapa patah kata,tapi setidaknya hatinya terhibur,karena  kami telah menyempatkan untuk menelponnya

Pada saat Ani mengatakan:"Papaaaa..." Saya menangis. Walaupun sama sekali tidak ada hubungan kekeluargaan, tetapi jalinan persahabatan menciptakan rasa kekeluargaan antara kami berdua dengan Ani sekeluarga 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline