Lihat ke Halaman Asli

TJIPTADINATA EFFENDI

TERVERIFIKASI

Kompasianer of the Year 2014

50 Tahun Sudah Berlalu tapi Hubungan Guru Murid Tidak Memudar

Diperbarui: 8 Juli 2023   04:05

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokumentasi pribadi

Bagaimana Cara Mempersiapkannya?

Bahwa guru bukan hanya sebatas mengajar, tapi juga mendidik, semua orang pasti sudah tahu jadi tidak perlu lagi nyinyir mengulangi itu ke itu juga. Membosankan banget ah. Sesungguhnya, hubungan antara guru dan murid tidak hanya sebatas hingga akhir tahun ajaran atau hingga murid lulus, terus to say "Good bye my love " melainkan mempersiapkan untuk hubungan persahabatan sepanjang hayat.

Tentu saja hal ini tidak datang dengan sendirinya dan juga tidak mungkin tercapai hanya dengan memberikan nasihat begini dan begitu. Melainkan harus benar benar dihayati dan diaplkasikan sejak awal mengajar. Awal saya mengajar adalah di SD RK II Santu Fransiscus di kota Padang tahun 1967. 

Saya mengajar dengan disiplin dan sewaktu ulangan, tak seorang muridpun berani menyontek. Kalau mereka salah, saya tidak pernah membentak-bentak mereka di depan kelas, tapi sewaktu istirahat, saya berbicara face to face. 

Biasanya sehabis berbicara sekitar 10 menit, murid yang nakal keluar kelas dengan mata merah dan menangis. Tapi bukan karena saya pukul atau saya sakiti pisik dan hatinya, melainkan karena saya sentuh dengan kata-kata yang mengena di hatinya. Misalnya "Felix, kamu tahu bahwa untuk menyekolahkan kamu,ayah kamu kerja keras setiap hari?  Tapi kamu ke sekolah bukannya belajar, tapi malahan berkelahi. Apakah begini cara kamu menyatakan terima kasih kepada kedua orang tuamu yang sudah bersusah payah membesarkan dan menyekolahkan  kamu?" Felix terdiam beberapa saat dan kemudian dengan menangis menjawab, "Saya minta maaf pak, saya salah." Lain kali jangan lakukan lagi ya Felix"

"Baik, pak" jawab Felix dan ternyata percakapan singkat ini, merasuk ke dalam hatinya dan sejak itu tidak pernah lagi berkelahi.

Di dalam kelas saya selalu disiplin, tapi di luar kelas murid-murid saya perlakukan sebagai anak kami sendiri. Mereka boleh datang ke rumah bila ada yang mau ditanyakan. Atau sekedar datang untuk main-main, juga tidak menjadi masalah. Bagi orang tua mereka juga merupakan suatu hal yang menggembirakan karena mereka tahu bahwa anak anak mereka bermain di rumah pak guru dan bu guru

dokumentasi pribadi / bersama mantan murid SD 1967


Darimana Saya Belajar?

Saya Belajar dari para guru saya semasa di SD dan SMP Frater,serta SMA Don Bosco di Padang. Semua guru sangat menyayangi saya. Bahkan setelah pulang ke negeri Belanda masih sering berkirim surat kepada saya.  Salah seorang diantara guru saya ,menjadi pendamping ,disaat kami melangsungkan pernikahan pada tanggal 2 Januari 1965

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline