Sibuk Dengan Urusan Orang Lain
Secara tanpa sadar,banyak orang yang terlena dan terhanyut oleh kesibukan untuk urusan orang lain. Sibuk ikutan berpolitik,sibuk mengritik sana sini,sehingga lupa pada diri sendiri. Ada luka menganga dalam diri,yang terabaikan. Baru sadar ,ketika semuanya sudah terlambat.
Orang mencoba mencari kesibukan atau menyibukan diri dan berlaku seakan akan :"semuanya baik baik saja" Padahal ,ibarat menyimpan bom waktu dalam diri,yakni luka batin yang telah merasuk kedalam pikiran,hati dan jiwanya. Karena itu,sebelum semuanya terlambat,alangkah eloknya,bila kita mau menyediakan waktu ,untuk melakukan contemplasi diri.
Sering kali kita menyebutkan tentang "me time" bahkan mungkin sudah menasihati orang lain agar menempatkan "me time " dalam perjalanan hidup. Tapi lupa mempraktikkan pada diri sendiri.
Releksi diri mutlak diperlukan,untuk menemukan diri kita sebagaimana apa adanya Selama ini kita menjalani hidup dan berbuat seakan akan :"everything is running well" semuanya baik baik saja. Tetapi mengapa hidup serasa tawar,tanpa secercah kebahagiaan ? Ternyata ada luka hati yang sudah menahun bersarang dalam diri . Yang selama ini terabaikan,karena kita sibuk untuk urusan orang lain,sehingga tidak punya waktu untuk diri sendiri .
Dengan meluangkan waktu hanya sekitar 30 menit setiap hari,maka secara bertahap,kita akan dapat mengenal diri kita yang sesungguhnya. Kalau boleh dianalogikan , terkadang kita melihat air jernih. tapi setelah disaring ternyata ada banyak kotoran yang bersarang didalamnya. Begitu juga bila dijadikan kilas balik dalam kehidupan,secara tanpa sadar,banyak orang yang merasa :"saya baik baik saja" .Tetapi setelah melakukan relfeksi diri,baru sadar,bahwa ada luka batin yang terpendam dalam diri.
Dengan melakukan ,refleksi diri,maka secara step by step,kita mulai melangkah melakukan self purification ,dalam upaya mencapai aktualisasi diri. Seperti kata peribahasa :"A thousand miles of a journey ,begin with the first step" Sejauh apapun keinginan kita untuk berjalan,selalu diawali dengan langkah pertama. Begitu juga ,sejauh manapun keinginan kita untuk melakukan purifikasi diri,selalu harus diawali dengan langkah pertama,yakni refleksi diri.
Merupakan Langkah Awal Menuju Penyembuhan Luka Batin
Refleksi diri merupakan langkah awal, untuk menuju ke penyembuhan luka batin. Janganlah terlena oleh popularitas semu,sehingga berbuat seakan akan "saya happy". Kalau dalam bahasa Minang ada pribahsa "Muluik galak, hati manangieh" artinya,tampil tertawa, tapi sesungguhnya hati menangis.
Luka batin yang dibiarkan bersarang dalam diri, tidak hanya akan menggerogoti diri pribadi, tapi akan mengimbas kepada orang-orang yang dicintai. Karena cinta kasih yang kita berikan pada keluarga, hanyalah cinta tawar dan pahit. Karena sudah dicemari oleh luka batin.