Lihat ke Halaman Asli

TJIPTADINATA EFFENDI

TERVERIFIKASI

Kompasianer of the Year 2014

Pentingnya Membangun Niat di Tahun Baru

Diperbarui: 31 Desember 2022   05:18

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

 ilustrasi : https://cutelovequotesforher.org

Agar Hidup Tidak Melempem

Setiap orang berhak memilih jalan hidupnya masing masing dan tak seorangpun berhak untuk mengintervensinya. Karena masing masing bertanggung jawab atas dirinya sendiri. Hal ini tersirat juga dalam frasa :"My destiny is in my hands dan your destiny is in your hands" Nasib ada ditangan masing masing.

Karena itu,alangkah lebih eloknya,kita fokus untuk membangun niat di Tahun Baru 2023 ini,untuk memperbaiki apa yang selama ini keliru dijalani ataupun dimaknai. Ada yang perlu dikerjakan ,tapi gagal di tuntaskan. Ada yang sesungguhnya tidak perlu,bahkan tidak boleh dilakukan,tapi sudah terlanjur dilakukan. Hal ini sekaligus menanamkan pada diri sendiri,bahwa diri kita masih jauh dari sempurna. Masih banyak hal yang lalai atau gagal dituntaskan selama tahun 2022 dan sebaliknya ada banyak hal yang seharusnya tidak patut dilakukan,tapi toh sudah terlanjur. Dengan memahami,bahwa diri kita jauh dari dapat disebutkan sempurna,maka hati kita akan terbuka,untuk dapat memaafkan orang yang bersalah kepada kita . Hal ini juga tercermin dalam setiap doa yang kita ucapkan :"Forgive us our trepasses as we forgive who trepass against us"

Tulisan ini tentu saja bukanlah cuplikan kothbah atau mencoba menggurui orang lain,melainkan sebatas berbagi cuplikan perjalanan hidup,untuk membangun niat baru di tahun baru 2023. Dengan membangun niat baik,maka semangat baru menjalani hidup akan menghadirkan spirir dalam diri untuk menghadapi segala problema kehidupan. 

Analogi Membersihkan Rumah

Setiap jelang tahun baru,semua orang sibuk membersihkan rumah. Semua barang barang yang tidak seharusnya ada dalam ruang keluarga atau dikamar tidur disingkirkan dan dibuang ketempat sampah. Lantai rumah dibersihkan,bahkan debu yang mungkin sudah menumpuk tebal di jendela dibersihkan. Agar ditahun baru, kedatangan tamu dapat disambut dalam suasana rumah yang apik dan tertata rapi . 

Kalau analogi ini dijadikan kilas balik dalam kehidupan pribadi kita,maka seharusnya semua sudut sudut hati kita yang mungkin masih melekat rasa jengkel dan marah pada seseorang,maka dengan niat membangun semangat baru, hati kita lebih terbuka untuk memaafkan dan melupakan. Sehingga dengan hati yang lapang,kita dapat menyambut tahun baru 2023 dengan semangat baru .Untuk mana perlu ,bukan hanya open minded tapi terutama open heart . Membuka pikiran menerima bahwa semua orang berhak berbeda dengan diri kita dan bahwa orang yang alam pikirannya tidak sejalan dengan kita ,bukan berarti selalu salah,tapi karena memang setiap orang memiliki sudut padang masing masing,dalam menjalani hidup ini.

Dengan demikian,kita dapat menjalani hidup ini dengan berlapang dada. Bila suatu ketika kita membantu orang yang sedang butuh pertolongan,maka  jangan lupa prinsip :"memberi adalah memberi " ,sehingga tidak ada alasan bagi kita untuk merasa sakit hati,karena orang yang sudah ditolong ternyata melupakan kita . Prinsip nothing to loose menghadirkan hati yang lapang dan terbebas dari rasa iri ,maupun ganjelan dalam hati.  

Dalam hidup ini tidak cukup kita mencapai :"financial freedom dan time freedom",tapi juga hati yang bebas dan pikiran yang jernih Hidup apa adanya dan jauh dari topeng kehidupan,menyebabkan kita semakin mampu menyukuri karunia Tuhan

Renungan kecil jelang akhir tahun 2022

Selamat menyongsong Tahun Baru 2023 bersama keluarga tercinta dengan hati dan cinta !

Tjiptadinata Effendi




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline