Dokumentasi pribadi
Berpisah di Bali ,Bertemu Dalam Perburuan Abalone
Seperti yang sudah pernah saya sampaikan, pada bulan Oktober ,saya dan isteri diajak oleh putera kami Irmansyah Effendi bersama keluarga untuk berlibur selama lebih dari dua minggu di Pulau Bali. Sekaligus menghadiri undangan pernikahan dari Putra pak Welly Iskandar dan bu Sani . Acara yang digelar di hotel mewah ini berlangsung meriah dan sukses. Kami berdua bersyukur,karena sejak dari pagi hingga malam,ada kendaraan bersama sopir yang dipersiapkan bagi kami berdua. Kesempatan ini ,kami manfaatkan untuk mengunjungi berbagai lokasi destinasi wisata.
Tetapi acara yang yang paling kami rasakan adalah acara makan bersama .Sejak dari mulai sarapan pagi, makan siang dan makan malam . Dari satu restaurant ke restaurant lainnya,karena diundang makan oleh sahabat putera kami ,yang juga hadir di Bali untuk berbagai keperluan,termasuk hadir dalam acara pernikaan putera pak Welly Iskandar. Kebersamaan yang dikemas dalam acara santap bersama ini sungguh merupakan sebuah kenangan indah yang tak pernah akan kami lupakan.
Seingat saya ,yang hadir pada waktu itu, selain dari kami berdua bersama anak mantu cucu serta cucu mantu dan seorang cicit,ada Sandra dan suami Haslim dari Hongkong. Ada Nancy dan Iwan serta putera mereka Markus dari Singapore, Pak Ray yang kami kenal sejak masih menjadi GM Yayakarta Hotel bersama isteri bu Nengah .Pak Ari dan bu Arni ,pak WK dan pak Johan bersama isteri serta pak Hendra dan bu Fita .Masih ada keluarga pak Welly Iskandar ,bu .Sani, Kimmy dan Lyon serta Krissan ,juga merupakan tetangga kami di Burns Beach . Silvi Sang Master of Ceremony bersama suami Dave dan Melky bersama suami . Tentu saja ada Pak Ongko bersama isteri bu Irma. Kemudian.seperti kata peribahasa :"A time to meet a time to part" .Setelah lebih dari dua minggu menikmati hari libur yang bermakna,tiba waktunya untuk berpisah,karena masing masing akan kembali ketempat tinggalnya. Sambil bersalam salaman,kami mengucapkan :"Till we meet again"
Ternyata Hari Ini Ketemu Lagi di Burns Beach
Tadi pagi seperti biasanya,kami sudah bangun jam 05.00 pagi. Sehabis mandi,minum kopi dan sarapan . Setelah itu kami berangkat di lokasi perburuan Abalone,karena sudah janji mau ketemu dengan putra kami disana. Dari kediaman kami ,hanya butuh sekitar 2 menit berkendaraan dan kami sudah tiba di lokasi. Ternyata disana sudah ada Kimmy,Lyon ,pak Ray dan isteri , pak Ongko serta belasan orang lainnya,yang dulu hampir setiap hari kami temui dalam acara makan bersama di Denpasar Bali. Tentu saja hal ini merupakan sebuah kegembiraan bagi kami,karena berpisah di Denpasar tapi ketemu di Burns Beach.
Jadi kalau ada peribahasa :"Dunia tidak selebar daun kelor" , yang dapat dimaknai agar kita jangan sampai terpenjara dalam cara berpikir yang sempit,karena itu harus banyak belajar diluar "dunia "kita.
Justru kami merasakan bahwa dunia bagaikan selebar daun kelor. Karena serasa , seakan akan baru kemarin kami berpisah dengan teman teman dari berbagai negara di Denpasar Bali, tapi hari ini kembali bertemu dalam acara berburu abalone.Padahal jarak antara Bali ,Hongkong dan Australia membutuhkan terbang dengan pesawat selama beberapa jam. Tetapi kenyataannya ,kami bertemu hari ini dalam acara berburu Abalone
Berburu di Laut Tidak Kalah Berbahaya Dibandingkan Berburu di Hutan
Sebagai orang yang memang sejak dulu hobi berburu,maka mendapatkan kesempatan untuk berburu abalone,karena diajak oleh Putra kami,tentu saja merupakan hal yang sangat menyenangkan. Setiap orang yang ingin ikut berburu Abalone wajib memiliki Lisence. Dan tentu saja saya patuhi aturan ini. Walaupun berburu di hutan ,selalu ada bahaya yang mengintai,tetapi berburu di laut,juga tidak kalah bahayanya. Karena sebelum tiba di lokasi perburuan,ada tebing batu karang yang tajam,harus dilalui. Kalau kurang hati hati ,terpeleset sedikit saja,sudah dapat dibayangkan akibatnya.