Lihat ke Halaman Asli

TJIPTADINATA EFFENDI

TERVERIFIKASI

Kompasianer of the Year 2014

Makan Bersama Bukan Asal Perut Kenyang

Diperbarui: 21 November 2022   18:02

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokumentasi pribadi 

Tapi Mengandung Filosofi Kehidupan 

Untuk dapat melanjutkan hidup, setiap makluk membutuhkan makanan. Termasuk umat manusia. Bagi seekor kucing, fresh meatnya mungkin adalah seekor tikus. Saya tuliskan 'mungkin' karena belum pernah coba nanya  pada kucing, apakah benar demikian? Karena yang tampak dari luar belum tentu merupakan hal yang sessungguhnya. Contohnya orang yang setiap hari makan jagung kering yang direbus bukanlah berarti ia suka makan jagung, tapi karena kondisi hidup yang memaksanya demikian. 

img20221120201956-637b1bc04addee53a8610062.jpg

Dokumentasi pribadi 

Kembali Kejudul

Kita semuanya makan agar tetap dapat hidup, tapi jangan dibalik menjadi "Kita makan untuk hidup". Makan secara diam diam dirumah atau diwarung perut akan kenyang, tapi menikmati makan bersama keluarga dan sahabat akan menghadirkan nilai tambah  yang sangat berharga bagi setiap orang yang mampu menghayati makna dari the power of eating together. 

Karena itu, orang dengan senang hati akan melakukan perjalanan jauh, tidak jarang harus naik taksi agar dapat memenuhi undangan makan dari sahabat atau kerabat. Boleh jadi biasa transportasi yang dikeluarkan,jauh lebih mahal ketimbang harga makanan yang didapat dalam acara eating together.

img20221120201953-637b1c004addee52975130c3.jpg

Tapi dalam hubungan dengan persahabatan dan kekeluargaan, kalkulator di offlinekan dan ilmu matematika di frozenkan sementara. Karena dalam hubungan kemanusiaan, orang tidak menghitung untung dan rugi. Untung dan rugi hanya diaplikasikan dalam berbisnis. Dalam berbisnis, setiap sen yang dikeluarkan harus dicatat dan diperhitungkan,tapi dalam urusan persahabatan dan kekeluargaan ,semua hitung hitungan di lockdown.

Kisah Sarat Pesan Moral 

Pernah seorang Guru Sekolah mengajak para siswanya yang tidak pernah akur. Ada saja masalah yang mereka ributkan. Bila hal ini dibiarkan berlarut pasti akan berdampak negatif akan hasil ujian mereka. Dan bila mereka tidak lulus, tidak hanya mereka yang akan merasakan, tetapi juga dirinya sebagai Guru. Akan menimbulkan image guru yang gagal mendidik siswanya. Bahkan nama baik Sekolah juga akan Ikut tercemar.

Suatu hari bertepatan dengan Hari Ultah nya, bu guru Yuli mengajak khusus para siswanya yang tidak pernah akur untuk menikmati ice cream Gelato.

Tentu saja mereka sangat senang. Sambil menikmati ice cream,mereka mulai saling berkomentar "Ice cream chocolate enak banget ya" Yang lain bilang:" Kalau aku lebih suka rasa strawberry"

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline