Silakan Simak Gaya Hidup Kami di Negeri Orang
telur-62ca1b1451d7640a9d194193.jpg
Dokumentasi pribadi
Dokumentasi pribadi
Pagi hari,sarapan kami adalah telur setengah matang 2 biji masing masing,plus indomie sebungkus dan tentu tidak lupa secangkir capucinno dalam saccet, Makan siang,nasi dengan telur mata sapi dan sepotong rendang serta sayur,yang dimasak isteri tercinta. Kalaupun kami jalan jalan ke pantai,bukan berarti makan siang di rerstoran,karena minimal habis 50 dollar atau senilai 500 ribu rupiah. Jadi kami bawa bekal dari rumah dan menikmati makan siang di tepi pantai atau di taman umum dan tentu tak lupa bawa termos air hangat dimusim dingin ini,untuk secangkir kopi saccet. Malam hari ,kembali kerumah dan makan nasi dengan rendang atau dendeng balado atau ikan goreng balado. serta sayur. Biaya untuk kebutuhan dapur,bila dibandingkan biaya hidup di Jakarta,hampir sama.
Dokumentasi pribadi
Kami hanya ke restoran bila diajak oleh putra kami atau cucu kami serta bila ada tamu dari Indonesia yang berkunjung,maka kami ajak makan di restoran.Jadi bukan karena pelit,tapi kami merasa tidak ada manfaatnya,meniru gaya hidup warga lokal.yang lebih suka menikmati sarapan dan santap siang di cafe atau restoran.
ket.foto: harga beras tidak lebih mahal dari di Jakarta/dokumentasi pribadi
Di rumah hanya ada televisi ,hadiah dari putra kami dan kursi tamu. Tentu saja ada dua laptop ,yakni untuk saya dan isteri,yang keduanya juga hadiah dari anak mantu cucu. Tidak ada barang pajangan,selain dari foto keluarga
Jadi tidak benar,bahwa hanya generasi mileneal saja yang tahu gaya hidup minimalis, generasi tempo doeloe seperti kami berdua,sudah sejak lama mengaplikasikan hidup dengan gaya hidup minimalis. Tapi teman teman nggak usah kuatir,bila berkunjung ke Australia dan bertemu kami berdua,maka kami akan ajak makan di restoran terbaik disini.
Tjiptadinata Effendi