Lihat ke Halaman Asli

TJIPTADINATA EFFENDI

TERVERIFIKASI

Kompasianer of the Year 2014

Yang Mudik adalah Orang yang Sukses di Rantau

Diperbarui: 5 Mei 2022   08:34

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi:Antara Foto

Yang Tidak Mudik Berarti Gagal ?

Saya tidak ikut mudik,tapi mengikuti perkembangan sejak dari awal. Karena ada sebagian dari anggota keluarga besar kami juga beragama Islam  dan merayakan Idul Fitri dengan mudik. Ada beberapa yang merantau ke Jakarta,tapi tidak mudik tahun ini. Saat kami chatting via WA dan saya bertanya :"Mengapa tidak mudik ? Bukankah sudah 2 tahun tidak mudik?" Jawabannya adalah :" Om,kami sangat ingin mudik,bertemu dengan kedua orang tua dan sanak famili. Tapi Om kan tahu,mudik itu butuh dana yang tidak sedikit. Pulang kampung di hari raya dan tidak bawa oleh oleh,apa saja kata orang sekampung? Sejak Covid ,bisnis macet total Om,jangankan mikirkan mudik,untuk biaya hidup saja sudah setengah mati " 

Saya terdiam dan kemudian berkata:"Semoga tahun depan bisa mudik ya. Om doakan" Cuma itu yang dapat saya lakukan,karena tidak mungkin bilang :"Berapa banyak dana dibutuhkan mudik,ntar Om transfer" Karena itu,saya hanya bisa terdiam dan maklum,mengapa ada beberapa keponakan yang tidak mudik untuk rayakan Idul Fitri di kampung halaman . 

Apa Kata Yang Mudik?

Saat saya beralih bertanya kepada keponakan yang mudik tahun ini,jawabannya:"Alhamdulilah Om.lai ado razaki di agie Allah" Kami sekeluarga mudik dengan kendaraan pribadi .Bagasi kendaraan sarat oleh oleh dari Jakarta untuk sanak keluarga di kampung halaman. Om kan tahu,pulang kampuang kalau indak mambawo oleh oleh,apo kato urang ? "

Mendapatkan informasi dari keponakan yang mudik dan tidak bisa mudik,saya jadi terdiam dan berpikir:"Apakah berarti yang mudik tahun ini,adalah orang orang yang sukses di rantau? Dan hal ini berarti,orang yang tidak bisa mudik tahun ini,berarti gagal atau setidaknya belum berhasil di rantau orang?

Bila mengacu hanya pada kondisi dan jawaban dari keponakan kami,memang faktanya demikian.  Mereka yang mudik tahun ini rata rata dengan kendaraan pribadi atau menggunakan jasa penerbangan dan jelas butuh dana yang tidak sedikit. Sedangkan yang tidak bisa mudik,secara jujur mengakui,bahwa mereka belum berhasil di rantau orang,bahkan untuk biaya hidup saja mereka harus berkerja keras,apalagi mikir mudik.

Apakah Hal Ini Memang Gambaran Secara Nasional?

Saya tidak berani mengatakan bahwa gambaran yang saya peroleh dari keponakan kami,yang berbeda nasib ,merupakan gambaran utuh secara umum,kondisi  yang bisa mudik dan tidak mudik tahun ini. Apakah hal ini merupakan gambaran secara nasional? Sungguh saya tidak bisa menjawabnya

catatan tambahan:

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline