Lihat ke Halaman Asli

TJIPTADINATA EFFENDI

TERVERIFIKASI

Kompasianer of the Year 2014 - The First Maestro Kompasiana

Dalam Harta Kita Ada Hak Orang Lain? Awalnya Bingung Mikirin Maknanya

Diperbarui: 26 April 2022   21:45

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

(ilustrasi: instagram.com/dashcamindonesia)

Baru Sadar Setelah Berkali Kali Ditolong Orang Tak Dikenal

Dulu setiap kali mendengarkan kalimat: "Dalam hartamu ada hak orang lain", sejujurnya saya bingung. Masa iya, saya yang berkerja mati-matian dan dengan bersusah payah menabung, tetiba ada hak orang  lain di dalam harta saya. Sungguh tidak dapat saya pahami makna yang tersirat di dalamnya.

Tetapi setelah saya mengalami berbagai pengalaman pribadi, di saat saat saya membutuhkan pertolongan, ada saja yang datang menolong menyelamatkan saya, padahal sama sekali tidak kenal dengan penolong saya. Saya hanya menuliskan sekedar beberapa contoh  peristiwa, yang pernah saya alami dalam perjalanan hidup saya. Antara lain:

  1. saat saya tenggelam dilaut
  2. saat kami lari kehutan dan kelaparan 
  3. sewaktu saya terjatuh dan paha terpancang dibambu rucing 
  4. dikala saya demam dan kelaparan dalam perjalanan Padang Medan
  5. dikala saya jatuh dari sepeda motor dan terkapar dijalan raya

Karena dari peristiwa nomor 1 hingga nomor 4 sudah pernah saya tuliskan,maka agar tidak melanggar aturan yang diberlakukan di Kompasiana dan tulisan ini bisa dihapus,cmaka saya tidak akan membahasnya lagi disini. Hanya sekilas keterangan, untuk kejadian nomor 5, yakni: "Jatuh dari sepeda motor dan pingsan dijalan raya"

Kejadian ini adalah sewaktu saya bermaksud menjemput isteri yang pada waktu itu kuliah di IKIP Padang. Dipertengahan jalan, melewati ulak karang, tetiba  seorang tua melintas di tengah jalan dengan mengemudikan sepedanya. 

Tentu saja saya kaget dan untuk menghindari agar jangan sampai saya menabrak orang tua tersebut, sepeda motor saya rem dan kemudi saya belokan kepinggir jalan. Tetapi ternyata slip dan saya terjatuh dengan sepeda motor menimpa diri saya. Terasa sakit yang amat sangat dan sesaat kemudian saya tidak sadarkan diri lagi.

Sewaktu saya sadar, ternyata saya sudah berada di Rumah Sakit dan samar samar saya melihat isteri saya yang sedang menangis memegangi tangan saya. Karena kuatir tidak mampu membayar biaya perawatan,maka sorenya saya bersikeras minta izin untuk pulang. Dan saat akan membayar biaya pengobatan, ternyata sudah dibayarkan oleh warga yang mengantarkan saya ke rumah sakit umum M.Jamil. 

Padahal saya sama sekali tidak kenal dan untuk mengucapkan terima kasihpun saya tidak bisa, karena orang yang menolong, sama sekali tidak meninggalkan nama dan alamatnya.

Kata dokter yang merawat saya: "Anda beruntung, tadi ditolong oleh orang yang kebetulan lewat dan menyaksikan anda terjatuh. Saat saya minta ia meninggalkan nama dan alamatnya, bapak tersebut mengatakan bahwa ia menolong anda demi Allah".

Saya Maknai Sebagai: "Hidup adalah untuk saling tolong menolong"

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline