Bila Tidak Mungkin Menghibur,Janganlah Menyakiti
Mengutip sebutir hikmah dari mutiara Ramadan yang berbunyi:"Bila kata kata yang keluar dari mulutmu,hanya akan melukai hati saudara saudaramu,bukankah lebih baik engkau diam?" Kalimat yang merupakan sebuah teguran keras ini,mengingatkan saya akan sebuah quote dalam bahasa Inggris yang berbunyi:"Speak is silver,Silent is gold"
Ada kalanya dalam kondisi dan situasi tertentu,berdiam diri adalah merupakan tindakan yang bijaksana. Karena setiap kata yang keluar dari mulut kita,boleh jadi melukai hati orang yang mendengarkan. Misalnya sewaktu melayat ke rumah duka,kita menyaksikan ada orang yang secara tanpa sadar,menganggap melayat itu sama dengan sebuah pertemuan biasa,sehingga mulai bercanda dan ketawa.
Padahal disudut rumah,anggota keluarga yang kehilangan orang yang dicintainya,sedang berduka,akan semakin terluka hatinya,menyaksikan ,bahwa orang yang datang melayat bukannya menghibur,tapi malahan melukai hati dengan membuat lelucon yang tidak pada tempatnya.
Bila Tidak Bisa Meringankan ,Jangan Membebani Hidup Orang
Mutiara Ramadan tersebut diatas,sangat relevan menjadi pedoman dalam menjalani hidup ini. Bila memungkinkan untuk meringankan beban hidup orang lain,walaupun hanya berupa sebungkus nasi rames,maka lakukanlah dengan ikhlas. Tetapi bila memang kondisi kita tidak memungkinkan untuk membantu meringankan beban hidup orang yang menderita,minimal janganlah membebani hidupnya dengan sikap dan tutur kata kita yang dapat melukai hatinya.
Bercanda itu sangat baik ,tapi ada tempat dan waktunya. Melakukan suatu hal yang baik,bisa menjadi buruk,bila tidak tepat waktu dan kondisinya. Salah satunya adalah bercanda. Disaat orang sedang berduka,maka sebuah candaan akan semakin melukai dan menyakiti hati mereka. Hal ini tentu saja juga berlaku dalam dunia tulis menulis dan memberikan komentar.
Bila komentar kita hanya akan melukai hati Penulisnya,bukankah lebih baik,tidak memberikan komentar?
Perlakukanlah orang lain,sebagaimana kita ingin diperlakukan. Kalau hanya akan melukai hati orang lain,alangkah eloknya kita berdiam diri
Begitu kira kira yang dapat saya maknai pesan moral yang terkandung dalam pesan Ramadan ini