Apa Yang Bagi Kita Tidak Berarti Boleh Jadi Bagi Orang Lain Merupakan Sebuah Kebutuhan
Sebungkus nasi rames yang harganya cuma 20 ribuan rupiah bagi kebanyakan orang tak berarti apapun. Karena sekali duduk makan di rumah makan Padang makan berdua mungkin harus mengeluarkan dana minimal seratus ribu rupiah. . Setiap kali makan di restoran Sari Minang di Jalan Juanda Jakarta pusat, kami minimal bayar 150 ribu rupiah untuk makan berdua Apalagi bila makan direstoran, tentu akan lebih tebal lagi yang harus dibayar.
Tetapi jangan lupa, disaat yang sama ada banyak orang yang tidak mampu beli sebungkus nasi rames atau sebungkus nasi rames harus dimakan bertiga. Ini pengalaman pribadi yang pernah kami alami selama bertahun tahun sewaktu hidup masih bernafas dalam lumpur. Karena itu, ketimbang hanya melontarkan kalimat "Kasihan ya mereka hanya makan sebungkus nasi rames untuk 3 orang" atau "Saya ikut terenyuh menyaksikan orang tidak bisa beli sebungkus nasi", bukankah lebih berharga kita berikan mereka sebungkus nasi rames ?
Disaat kita sibuk meributkan,makanan di restoran mana yang enak,diluar sana ada jutaan orang lagi berdoa :" Ya Tuhan,bukakanlah pintu hati mereka yang hidupnya berkecukupan. Agar tergerak hatinya membagikan sebungkus nasi kepada kami "
Alasan Tidak Sempat?
Saya mau berbagi sebungkus nasi rames setiap hari, tapi saya sibuk urusan pekerjaan.? Hal ini tepat bila dikatakan 10 tahun lalu,tapi zaman sudah berubah . Di era digital ini kalau memang ada niat untuk mengaplikasikan hidup berbagi tidak perlu beranjak dari tempat duduk .
Cukup angkat ponsel dan kirimkan pesan kepada salah seorang keponakan yang tinggal di kampung "Halo Nila, Om tranferkan uang ya tolong belikan nasi bungkus dan kasihkan kepada orang yang membutuhkan"
Dan Nila menjawab " Maksud Om khusus famili kita?"
"Bukan Nila, boleh kepada siapa saja, nggak musti famili dan kenalan "
" Kalau bagi mereka yang mau buka puasa tapi tidak ada makanan boleh Nila bagikan Om?"