Lihat ke Halaman Asli

TJIPTADINATA EFFENDI

TERVERIFIKASI

Kompasianer of the Year 2014 - The First Maestro Kompasiana

Filateli Sudah Kehilangan Gaung?

Diperbarui: 30 Maret 2022   07:45

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

dokumentasi pribadi

29 Maret Hari Filateli Indonesia 

Hobi mengumpulkan perangko seakan sudah memasuki masa senjakala. Untuk membuktikan,tidak perlu membuang waktu berselancar di google. Cukup bertanya pada anak atau keponakan maupun para siswa. Adakah diantara mereka yang hobi mengumpulkan perangko? Hampir dapat dipastikan mereka akan geleng kepala,malahan bingung  mendapatkan pertanyaan seputar perangko,yang sudah hampir dilupakan diera digital ini. 

Kirim surat yang dulu butuh waktu berhari hari,bahkan berminggu minggu ,kini hanya dalam tempo satu menit  sudah sampai keseluruh pelosok dunia. 

Dulu untuk mengirim surat, perlu beli sampul surat dan kertas. Menulis dan kemudian membawa ke Kantor Pos .Tidak jarang harus antrian sebelum dapat giliran beli perangko. Bayangkan berapa banyak waktu dan tenaga serta uang untuk hanya dapat mengirimkan sepucuk surat.  Dari Padang ke Bukittinggi yang berjarak tempuh hanya sekitar 2 jam,tapi surat bisa sampai paling cepat dua hari. Apalagi kirim surat ke Betawi,bisa sebulan baru tiba 

Tapi itu kisah masa lalu,dimana perangko masih merupakan primadona dalam dunia surat menyurat ,baik urusan pribadi,maupun urusan bisnis . Kini zaman sudah berubah dan perangko sudah merupakan masa lalu ,khususnya bagi generasi mileneal

Kilasan Tentang Hobi Mengumpulkan Perangko

Ada yang eksis meski tak lagi penting untuk kebanyakan orang, namanya prangko. Jika dulu menjadi benda paling dicari untuk bertukar informasi, prangko kini bergeser menjadi hobi yang tak lagi murah. Prangko memiliki sejarah panjang sebelum bergeser menjadi sebuah hobi yang digeluti banyak orang, sebelum dijuluki rajanya hobi dan hobi para raja atau 'king of hobbies and hobby of the kings'.
Klik untuk baca: https://megapolitan.kompas.com/read/

Saya masih menyimpan beberapa album perangko. Awalnya mau saya berikan kepada salah seorang cucu,yang berminat untuk mengumpulkan perangko. Tapi ternyata hanya dijawab dengan senyum manis,sambil geleng kepala. Akhirnya album tersebut menjadi warisan abadi yang disimpan dalam lemari .

dokumentasi pribadi

Dapat Dijadikan Untuk Mengabadikan Kenangan

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline