Dengan Memanfaatkan Tanah Terjepit
Waktu adalah merupakan karunia Tuhan yang tidak ternilai. Karena itu sejak masih muda hingga kami berdua sama sama menua,tidak pernah menghabiskan waktu dengan duduk berleha leha ataupun bermalas malasan ditempat tidur. Jam 05.00 pagi kami sudah bangun dan sudah mulai dengan berbagai aktivitas. Salah satunya adalah berkebun dengan memanfaatkan tanah sejengkal di halaman samping kamar tidur
Isteri saya bertugas melakukan pembibitan tanaman,karena saya tidak betah. Tugas saya adalah mencangkul tanah dan memasang tiang serta kawat penyanggah untuk tanaman buah labu special ,yang tumbuh merayap. Setiap hari,tugas saya menyirami tanaman dan isteri saya menggunting daun yang sudah rusak atau tua
Kegiatan Sangat Sederhana Tapi Menghadirkan Kegembiraan Hati
Walaupun yang kami lakukan hanyalah hal sangat sederhana dan tampak sepele,tapi menyaksikan hasil kerja kami selama 3 bulan sudah menghasilkan buah yang sedap dipandang mata dan "tenda alami" alangkah senangnya. Setiap pagi dan sore,kami menyempatkan sekitar 30 menit untuk bernaung dibawah tenda alami ini diteriknya panas di musim Summer ini.
Isteri saya sibuk menghitung ada lebih dari 20 putik buah,yang diharapkan dalam minggu kedepan sudah semakin besar. Benihnya kami dapatkan dari tanaman labu yang kami tanam tahun lalu.Asyik banget rasanya ,mengisi waktu dengan hal hal yang bermanfaat dan salah satunya adalah bercocok tanam. Yang sekaligus merupakan refreshing alami dan tanpa biaya apapun
Tjiptadinata Effendi
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H