Lihat ke Halaman Asli

TJIPTADINATA EFFENDI

TERVERIFIKASI

Kompasianer of the Year 2014 - The First Maestro Kompasiana

Di Australia Tidak Ada Kernet

Diperbarui: 12 November 2021   04:28

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

dokumentasi pribadi

Juga Tidak Ada Tukang Parkir 

Lain Padang,lain belalangnya. Lain lubuk lain pula ikannya dan lain sungai lain pula buayanya.  Ada enaknya tinggal di luar negeri ,tapi pasti ada juga yang tidak enak. Secara garis besarnya, kalau mau hidup dengan gaya Boss.maka tinggal di Indonesia sudah sangat tepat.

Apalagi kalau dana mencukupi. Bisa gaji Pembantu Rumah Tangga, Tukang Kebun  dan Sopir Pribadi. Kalau di Australia,apa yang ada di Indonesia, tidak akan pernah ditemukan diini. Misalnya:

  • Pembantu Rumah Tangga
  • Tukang parkir 
  • Portir 
  • Petugas yang mengisikan tanki di Pompa Bensin
  • Tukang panjat pohon kelapa
  • Tukang cukur bawah pohon asam 
  • Tukang cendol keliling
  • Pedagang asongan
  • dan lain lainnya 

Tidak Ada Kernet  di Seluruh Australia

Yang cukup unik adalah bahwa seorang Sopir disini merangkap menjadi Kernet. Kalau di Indonesia,angkot saja pakai kernet,apalagi bis kota . Tapi disini, tidak ada profesi Kernet. Bahkan Bis yang membawa penumpang,juga tidak ada Kernetnya. Sopir merangkap semuanya. Menjual tiket dan sekaligus menjadi Sopir . Begitu juga truk gandengan ,tidak pernah menggunakan tenaga Kernet.

Begitu penumpang naik bis,maka kalau memiliki Kartu Transperth,tinggal "tag" dan kita sudah boleh duduk santai. Tapi kalau tidak punya kartu Transperth,dapat membayar secara tunai. Kalau sudah tiba ditempat tujuan,maka tinggal pencet bel di dinding dan Bis akan berhenti pada Stopan terdekat.  Tapi bila malam hari,maka penumpang boleh minta diturunkan di lokasi paling dekat dengan tujuannya  

Warga Senior Dinomor Satukan

Warga Senior mendapatkan tempat kehormatan. Karena ada tempat duduk special di Bis dan kereta api,dimana tertulis :"for Senior",maka tidak akan ada yang berani menyerobot untuk duduk. Dulu sewaku kami masih sering menumpang bis dan kereta api,kami tidak kuatir tidak dapat tempat duduk. Walaupun terkadang kami terlambat tiba,pasti akan ada yang berdiri untuk kami ,tanpa perlu diminta 

Semua sudah berjalan dengan sendirinya dan tidak perlu ada yang mengawasi atau mengatur ngatur begini dan begitu. Mungkin inilah salah satu alasan,mengapa kendaraan umum,tidak pernah ada Kernetnya. 

Begitulah,lain negeri,lain pula tata caranya

Tjiptadinata Effendi

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline