Memiliki Makna Mendalam
Sewaktu anak anak masih duduk di SD dan hingga di SMP untuk makan bersama anggota keluarga tidak masalah sama sekali. Karena bila orang tua mengatakan "kita makan diluar ", maka semua anak anak akan patuh.
Tapi saat anak anak sudah duduk di bangku SMA, sudah mulai tampak tanda tanda bahwa untuk dapat melanjutkan tradisi keluarga malam malam bersama sudah tidak dapat lagi dipatok. Karena boleh jadi, pada saat yang bersamaan anak ada acara hadir dalam ulang tahun teman temannya atau ada kegiatan di sekolah. Apalagi bila anak anak sudah dewasa dan memiliki keluarga masing masing. Pada saat orang tua sudah mempersiapkan waktu untuk dapat makan bersama ,hampir selalu ada saja yang berhalangan datang. Bahkan kendatipun hidup dibawah satu atap bukanlah berarti dapat menikmati makan bersama.
Boleh jadi, yang satu sibuk dalam kamar dengan alasan lagi "meeting online" atau sedang mengerjakan pekerjaan. Sehingga lama kelamaan tradisi makan bersama memudar dan menghilang. Karena setiap kali hidangan sudah dipersiapkan, selalu ada saja yang berhalangan dengan berbagai alasan.
Kalau sarapan pagi tidak mungkin dapat dilakukan bersama seluruh anggota keluarga, tentu bisa diterima. Karena mungkin yang satu lagi mandi yang lain sudah buru buru akan berangkat ke tempat pekerjaan dan sebagainya.
Tetapi santap malam bersama yang seyogyanya merupakan momentum yang paling ideal, ternyata dalam pratikknya juga sudah tidak lagi dapat dipertahankan
Makan Bersama Rayakan Ulang Tahun Juga Sudah Tidak Lagi Mudah
Di era digital ini, sudah amat jarang ditemukan sebuah keluarga punya waktu untuk makan bersama. Disaat ada anggota keluarga yang ingin makan, ada yang sambil di depan televisi atau di kamarnya sendiri.
Tradisi makan malam keluarga rasanya sudah tidak ada lagi karena sangat sulit untuk mencari waktu guna menghabiskan waktu dengan seluruh anggota keluarga.