Lihat ke Halaman Asli

TJIPTADINATA EFFENDI

TERVERIFIKASI

Kompasianer of the Year 2014 - The First Maestro Kompasiana

Hari Ini Belahan Jiwa Saya Ulang Tahun ke-78

Diperbarui: 18 Juli 2021   06:41

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ultah ke 78 Isteri Tercinta / Dokumentasi pribadi

Karunia Tak Ternilai Bagi Kami Berdua

Hari  Minggu 18 Juli ,2021 wanita yang telah menjadi bagian dari kehidupan saya selama lebih dari 56 tahun,genap berusia 78 tahun. Kami berdua dilahirkan pada tahun yang sama yakni di era pendudukan Dai Nippon tahoen seriboe sembilan ratoes empat poeloeh tiga.  Usia kami hanya terpaut beberapa bulan saja. Tetapi demi menghormati saya sebagai suami,maka isteri saya memanggil diri saya dengan sebutan :"Koko" 

Setahu saya selama hidup,hanya ada 2 orang yang dipanggil "koko" oleh isteri saya,yakni selain diri saya adalah kakak kandung yang sudah domisili di Tiongkok ,sejak 50 tahun yang lalu. 

Kalau panggilan :"Engkoh " atau :"Koh " maupun "Ako" adalah panggilan yang umum dan dapat disematkan kepada setiap orang keturunan Tionghoa yang usianya lebih tua atau hanya sekedar basa basi kesopanan saja  atau boleh jadi karena kedudukannya lebih tinggi. Jadi kalau orang tidak menaruh rasa hormat atau rasa sayang secara khusus,maka ia tidak akan memanggil laki laki  lain,yang bukan kakak kandungnya dengan sebutan :"Koko" 

dokumentasi pribadi

Belahan Jiwa Bukan Basa Basi

Dalam menjalani hidup keseharian,kami sama sekali tidak pernah berpedoman pada buku buku tuntunan bagaimana seharusnya hidup sebagai suami isteri. Bukan karena merasa diri sudah pintar,tapi kami memilih belajar dari Universitas Kehidupan,yang selalu menampilkan nilai nilai yang aktual dan sarat hikmah.

Kami juga tidak pernah menghitung hitung, berapa  kali harus mengucapkan :"I love you " atau " Wo ai nie " pada pasangan masing masing. .Bahkan sejujurnya, kami berdua selama hidup bersama lebih dari 56 tahun tak sekalipun menyebutkan :"I love you" atau kalimat kalimat yang berasal dari langit. Kami hanya menggunakan bahasa yang sangat sederhana,bahkan terkadang kami duduk berjam jam tanpa bersuara,karena jiwa kami sudah menyatu.  Apalah artinya formalitas basa basi yang akan luntur bila berhadapan dengan kepahitan hidup ? 

Kami juga tidak pernah mengatur ngatur atau melakukan job description antara kami berdua . Semuanya berjalan secara alami. Kalau perkerjaan angkat mengangkat barang ,itu tugas saya . Dan blla ada sesuatu yang mencurigakan atau bunyi sesuatu ditengah malam,maka saya yang akan keluar.Kalau Ponsel  saya berdering dan saya lagi mandi,maka isteri saya bebas untuk membantu menjawab.

Begitu juga sebaliknya. Tidak ada rahasia antara kami berdua. Kalau saya sudah mengantuk dan ingin masuk kamar untuk tidur,maka isteri saya juga mematikan tv walaupun lagi asyik nonton drakor. Kalau urusan tidur,saya berubah jadi bayi. Diselimuti berlapis lapis.khususnya dimusim dingin. 

Isteri Saya Paham Cara Menjaga Marwah Diri

  1. tidak membukakan pintu bagi pria yang datang ,bila saya tidak dirumah
  2. tidak termasuk tipe pesolek 
  3. selalu hidup berhemat tapi tidak pelit
  4. bila ada prang yang perlu dibantu,selalu merundingkan pada saya
  5. tidak pernah menyembunyikan apapun dari saya

Dan sudah membuktikannya selama 56 tahun kami hidup bersama ,dalam suka dan dalam duka . Dan satu kalimat yang diucapkan dari lubuk hati terdalam:"Satu satunya laki laki yang Lin cintai dalam hidup ini adalah koko seorang

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline