Sebuah Kebanggaan Bagi Keluarga Besar dan Padang Sebagai Kampung Halaman
Seperti yang sudah pernah di tuliskan, Edy Effendi lahir dan dibesarkan di kota Padang. Berawal dari hobi berenang dan menyelam jiwanya terpanggil untuk bergabung menjadi marinir. Tapi tentu saja, harapannya tidak secara serta merta menjadi kenyataan karena butuh perjuangan dan perjalanan panjang.
Berbagai halangan dan kendala tidak mampu merontokan semangatnya untuk terus mewujudkan cita citanya. Bersyukur akhirnya berkat usaha dan semangat tak kunjung padam, hasrat hati Edy untuk mengabdikan dirinya kepada Nusa dan Bangsa sebagai anggota TNI AL menjadi nyata
Berkat kesungguhan hati dan kerja keras, karirnya terus menanjak naik dan menjadi Mayor Marinir. Tahun 2003 edy pernah bertugas di Aceh dalam Satuan Tugas Intelijen Analis selama lebih kurang satu tahun, kemudian pernah ditugaskan di Batalyon Marinir Pertahanan Pangkalan XI Merauke di Perbatasan Sota dan Papua New Guinea dengan jabatan Wadan yon.
Awal tahun lalu dapat kabar baik bahwa Edy mendapatkan kenaikan pangkat dari Mayor menjadi Letkol. Yang awalnya rencana saya dan isteri akan ikut hadir dalam pelantikan Edy. Tapi Covid 19 telah membuyarkan harapan tersebut. Edy Effendi adalah anak kakak kandung saya yang sudah alm.
Seorang Suami dan Ayah Dari 2 Orang Puteri
Terlepas dari tugasnya sebagai marinir, Edy adalah seorang suami dan sekaligus seorang ayah. didampingi istri yang setia Hefi, yang berprofesi sebagai Pengacara, Edy dikaruniai dua orang putri cantik bernama Nitasha Septana Effendi dan Cathrin Angeline Effendi. Kedua putrinya, sejak dari kecil sudah dilatih oleh Edy agar memiliki tubuh yang sehat dan bermental baja.
Mereka dilatih menembak dan menyelam. Dan ternyata latihan yang diberikan sejak keduanya masih kecil, tidaklah sia-sia. Karena Nitasha pernah meraih Juara III dalam lomba menembak
Sementara itu, Cathrin walaupun ikut serta latihan menembak, namun lebih tertarik untuk menekuni hobi basket