Lihat ke Halaman Asli

TJIPTADINATA EFFENDI

TERVERIFIKASI

Kompasianer of the Year 2014

Mengapa Membangun Wibawa Diri Itu Penting?

Diperbarui: 27 Mei 2021   19:12

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

ket. foto: memberikan ucapan selamat setelah melakukan pelantikan kepengurusan salah satu komunitas/dokumentasi pribadi

Langkah Yang Harus Dilakukan Agar Menjadi Sosok Yang Beriwibawa

Orang yang memiliki kharisma ,disebut juga sebagai orang yang memiliki wibawa. Perkataannya akan didengarkan dan dipatuhi orang ,tanpa harus melakukan tindakan kekerasan.

Sebaliknya orang yang tidak mempunyai wibawa,walaupun mungkin pangkatnya tinggi,hanya di hormati karena pakaian dinas yang dikenakannya. Karena orang takut akan berhadapan dengan korpsnya. Tapi begitu ia berpakaian sipil dan tidak dalam bertugas ,maka boleh jadi ia akan dibentak bentak orang ,bila berkendaraan tidak disiplin. 

Salah satu keuntungan membangun wibawa diri agar mampu menciptakan kharisma bagi diri. Tetapi  wibawa seseorang tidak akan mampu berdiri sendiri, karena membutuhkan pengakuan orang lain.

Orang yang tampil dengan wajah angker dan sangar boleh jadi menyebabkan orang takut berhadapan dengan dirinya,tapi sama sekali tidak dihargai orang.Sedangkan orang yang memiliki wibawa,akan dihargai tidak hanya ketika berhadapan muka,tapi juga saat namanya dibicarakan orang di belakangnya

Ada orang yang begitu kita jumpai untuk pertama kalinya, menghadirkan rasa hormat dalam diri kita, terlepas dari suku mana atau posisinya dalam pekerjaan. Sebaliknya, bisa jadi kita ketemu dengan seseorang yang kaya atau mungkin saja pejabat, tapi tidak sedikitpun ada rasa hormat yang terbit dari lubuk hati kita, menyaksikan sikap yang dikedepankannya. 

Membangun Wibawa  Tidak Akan Tercapai Dengan Tindak Kekerasan 

Karena merasa diri orang kaya dan berpengaruh atau memegang kekuasaan, maka dapat mendorong orang untuk bertindak arogan. Karena yakin, walaupun ia melakukan tindak kekerasan, dirinya tidak akan tersentuh oleh hukum. 

Prinsip ini telah secara keliru menjadi landasan dalam hatinya, maka asal ada saja hal yang tidak menyenangkan hatinya, maka dengan sangat mudah melakukan tindak kekerasan. Karena merasa dengan cara demikian, ia mampu menegakkan wibawa di depan umum. 

Padahal wibawa bukan terlahir dari unjuk kekerasan, melainkan sesungguhnya dari sikap mental kita. Menghargai setiap orang yang ada di depan kita, adalah merupakan jembatan terciptanya hubungan baik. 

Wibawa atau kharisma tidak hadir dalam diri kita secara serta merta,melainkan melalui perjalanan panjang dengan cara :

  1. disiplin diri 
  2. menepati janji
  3. menghargai lawan bicara
  4. sikap mental positif
Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline