Dokumentasi pribadi
Segala Puji dan Syukur Kepada Tuhan
Hari ini ,21 Mei 2021 ,usia saya genap 78 tahun. Segala puji dan syukur kepada Tuhan ,yang telah mengizinkan saya melanjutkan perjalanan hidup di dunia ini. Terima kasih tak terhingga kepada isteri tercinta,yang telah merawat saya dengan sepenuh cinta ,selama lebih dari 56 tahun,dalam segala suka dan duka. Kepada ketiga orang anak kami berserta keluarga dan tentunya kepada cucu cucu dan mantu cucu,yang menyayangi saya dengan cara dan gaya yang berbeda. Kepada cicit kami Hayley ,yang dengan kehadirannya semakin menyemarakkan hari hari kami berdua.
Dapat Telpon dari Anak Mantu Cucu
Sejak pagi sudah dapat ucapan Selamat Ulang Tahun dari ketiga anak kami ,mantu dan mantu cucu Baik yang domisili di Australia, maupun yang di Indonesia. Termasuk Alexander Effendi, cucu kami yang kuliah di Fukuoka Prefecture . Yang sekaligus mengabarkan bahwa ia baru saja lulus Dan tentu saja ucapan Selamat Ulang Tahun dari sanak family dan teman teman semuanya Yang jumlahnya ratusan orang. Sebuah kebahagiaan tak ternilai bagi kami saya. Ternyata walaupun sudah lama kami tidak saling bertemu, masih ingat ultah saya.
Apa Saja Yang Sudah Saya Lakukan ?
Saya mencoba merenungkan akan arti dan makna bertambahnya usia saya menjadi angka 78 tahun. Rasanya waktu begitu cepat berlalu. Saya jarang bercermin ,apalagi bersolek. Paling cuma pakai minyak rambut agar lebih rapi,cuma itu dan tak ada parfum apapun sejak saya masih muda. Biasanya sehabis mandi saya hanya berdiri didepan cermin,sekitar 1 menit,untuk menyisir rambut .Tapi hari ini saya berdiri sekitar 5 menit,bukan untuk mematut diri,tapi untuk merenung diri. Apa saja yang sudah saya lakukan sejak dari muda hingga hari ini berusia 78 tahun? Dan apa saja,yang seharusnya saya lakukan,tapi belum terwujud?
Seiring dengan bertambahnya usia,saya bersyukur semakin banyak masalah hidup yang dulu merupakan misteri bagi saya,kini secara bertahap sudah saya pahami dengan baik. Salah satunya adalah,bahwa berdua bersyukur ,bahwa kami sudah melalui badai dan gelombang kehidupan, selama lebih dari setengah abad hidup berkeluarga. Dan tentu saja,cinta kami yang semakin mengental dan menyatu
Yang Berkurang
Tetapi ada yang berkurang,yakni wajah saya sudah sarat dengan keriput sana sini dan gigi sudah mulai pamitan satu demi satu. Rambut yang sewaktu muda menjadi kebanggaan diri,kini ibarat musim gugur,rontok satu demi satu. Dulu saya adalah Pelari Marathon,tapi kin hanya mampu berlari 100 meter saja. Dulu saya seorang Lifter,olahragawan angkat berat dan sekaligus body building ,tapi kini mengangkat 50 kg saja sudah tidak kuat.
Tapi saya tetap bersyukur,karena masih mampu mengemudikan kendaraan selama berjam jam dan masih bisa membaca dan mengetik di laptop,tanpa kaca mata Hasil medical check up bulan lalu,menunjukkan bahwa tidak ada catatan angka merah pada Rapor Kesehatan kami berdua