Membuat Orang Lupa Diri
Pagi ini ,seperti biasanya saya memanfaatkan waktu sehabis sarapan pagi yang disediakan oleh isteri tercinta,untuk mulai melunaskan:"tunggakan" puluhan pesan pesan lewat WA ,yang kemarin belum tuntas saya jawab. Salah satu pesan WA berasal dari salah satu keponakan cucu kami,sebut saja namanya Yenny,yang baru 3 tahun lalu menikah dan kebetulan kami sempat menghadiri acara pernikahannya di tanah air.
Terpana saya membaca isi pesannya,yang sarat dengan curhat ." Opa, sudah sejak Covid ini suami saya Yudi di PHK dan hingga kini sama sekali tidak ada pekerjaan. Sebagai seorang isteri saya mencoba melakukan apa saja yang bisa saya lakukan.Salah satunya adalah menerima pesanan Catering . Saya tidak menggaji orang,karena pesanan belum banyak. Jadi saya antarkan sendiri. Awalnya saya berpikir, suami akan sadar diri,menyaksikan saya tunggang langgang sendirian mengurus keperluan rumah tangga.
Dari mulai mempersiapkan sarapan pagi,buru buru ke pasar untuk berbelanja dan kemudian memasak ,agar pesanan dapat diantarkan tepat waktu. Saya pernah mohon pada suami,agar ia mau membantu mengantarkan pesanan.agar saya dapat memasak lebih banyak lagi,demi kelangsungan hidup kami. Tapi Yudi marah besar,katanya :"Kamu tidak bisa melihat suami senang ya.Saya aktif di Medsos agar tidak stress,duduk sepanjang hari dirumah" Dan saya hanya bisa berdiam diri Opa
Yudi aktif dibeberapa Grup WA. Pernah ditunjukkan kepada saya,bahwa dirinya adalah Admin dari beberapa WAG sekaligus. Ia bangga menjadi populer dikalangan anggota WAG. Sebagai seorang yang paling ditunggu tunggu komentarnya. Bagi saya sama sekali tidak ada masalah,asal saja suami mau memberikan dukungan sehingga saya tidak berjuang sendirian menghapapi masalah hidup
Saya sangat mencintai suami tapi seperti kata Opa "Cinta menyenangkan, tapi tidak mengenyangkan. Saya sungguh tidak tahu pada siapa harus mengadu
Yudi Sudah Terlanjur Makan Buah Terlarang
Yudi sudah termakan buah larangan,yakni menjadikan Popularitas semu sebagai santapan rohaninya setiap hari.
Akibatnya Yudi lupa diri,lupa akan tugasnya sebagai seorang Kepala Rumah Tangga dan lupa bahwa ia adalah suami yang harus bertanggung jawab
Tipe sosok seperti Yudi ini bukan satu dia orang tapi banyak tercipta sejak covid 19.memasung dunia
Tjiptadinata Effendi