Lihat ke Halaman Asli

TJIPTADINATA EFFENDI

TERVERIFIKASI

Kompasianer of the Year 2014

Imlek, Sepotong Hati Dibagi Tiga

Diperbarui: 12 Februari 2021   12:39

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokpri

Antara Gembira Sedih dan Kangen

Pagi pagi Astrid  cucu mantu kami turun dari lantai atas dan memberi hormat dengan "soja", yakni cara orang Tionghoa memberikan hormat kepada yang tingkatan lebih tua Sambil berucap "Kiong Hie ya Mak dan Engkong" Astrid mau pergi kerja, karena di Australia Imlek tidak termasuk dalam daftar hari libur nasional. 

Kami antarkan Astrid hingga kedepan pintu keluar sambil berpesan "Hati hati ya Astrid." karena cucu mantu kami sedang menantikan kelahiran bayinya. Tapi hingga hari ini masih kerja di Commenwealth Bank.

Begitu kami duduk kembali ada telpon masuk dari kakak saya satu satunya dari Bandung. Maka sibuklah kami saling berganti berbicara dengan suami dan anak mantu cucu kakak saya. 

Pembicaraan berakhir dengan pecahnya tangisan karena sudah lebih dari satu tahun kami tidak berkunjung ke Bandung. Saya jelaskan bahwa rencana kami sudah pulang sejak tahun lalu tapi karena covid,masih belum memungkinkan dan berjanji bila covid sudah berakhir kami pasti akan berkunjung ke Bandung

20210212-095742-2-602613ffd541df095b680d82.jpg

Ket.foto: bersama putra pertama sekeluarga/ Dokumentasi pribadi 

Telpon dari cucu kami di Sydney

Baru sesaat pembicaraan selesai, masukot telpon dari putri kami di Wollongonng Mengucapkan Selamat Tahun Baru  Imlek dan menanyakan hal yang sama, yakni "Kapan papa mama mau datang kesini?" Padahal beberapa bulan lalu kami sudah melengkapi diri dengan Surat Keterangan dokter yang menyatakan bahwa kami berdua sehat dan bebas Covid 19. Bahkan putri kami sudah berusaha mendapatkan G2G Pass agar kami berdua dapat berangkat ke NSW, tapi ternyata tidak berhasil mendapatkan G2G Pass. 

Ada telpon lagi dari cucu kami di Sydney yang mengucapkan "Happy New Year" dan melanjutkan dengan pertanyaan yang sama yakni "Kapan kami berdua bisa mengunjungi mereka?" We miss you both so much.." kata cucu kami mengakhiri pembicaraan kami via telpon

Telpon dari Jakarta

Masih dalam tatapan nanar, saya dan isteri saling berpandangan dan sama sama merasakan rindu untuk bertemu anak cucu yang sudah lebih dari satu tahun tidak bisa bertemu. Ada telpon masuk dari putra kami di Jakarta yang juga mengucapkan Selamat Tahun Baru Imlek dan juga bertanya "Kapan mau balik ke Indonesia?

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline