Dibandingkan Pendidikan di Bangku Kuliah
Belakangan ini, dengan sedih hati kita menyaksikan,betapa banyak orang yang pintar dan cerdas secara intelektual,tapi rasa kepedulian terhadap penderitaan orang lain,sangat tipis Kalau hal ini terjadi,maka biasanya yang dijadikan kambing hitam adalah guru .Seakan akan guru bertanggung jawab dalam segala hal ,terhadap anak didik mereka. Padahal sesungguhnya mengenai pendidikan pekerti anak anak,berada dalam tanggung jawab orang tua. Dan mendidik anak yang paling efektif, adalah dengan mengajak mereka menyaksikan sendiri,betapa banyaknya anak anak yang tidak seberuntung mereka.
Pelajaran Yang Dapat Dipetik Anak Dalam Kunjungan ke Panti Asuhan
Anak anak memiliki kemampuan menyerap pelajaran dari apa yang dialaminya sendiri. Karena itu,dengan sesekali mengajak anak anak, berkunjung ke Panti Asuhan ,mereka dapat memetik beberapa pelajaran berharga sekaligus.
- Misalnya:
Menghadirkan rasa syukur,bahwa mereka masih memiliki kedua orang tua - Menghadirkan rasa syukur,mereka dilahirkan secara sempurna
- Menghadirkan pencerahan,bahwa diluar sana,masih banyak anak anak,yang hidup dalam kekurangan
Menyaksikan anak anak yang terlahir dalam kondisi anggota tubuh yang tidak lengkap atau sejak kecil sudah kehilangan kedua orang tuanya,maka secara alami anak anak,tergugah hatinya untuk ikut merasa simpati dan berempati kepada anak anak yang kurang beruntung ini. Dan apa yang mereka alami dan rasakan,akan tersimpan dalam memorinya,hingga kelak mereka dewasa. Tanpa perlu lagi kita berkotbah panjang lebar tentang mengasihi dan peduli pada anak anak yang kurang beruntung,anak anak kita sudah memahami hal ini dengan baik,karena mereka sudah kita hadirkan dalam situasi dan kondisi nyata di depan mata kepala mereka sendiri.
Hingga Dewasa Anak Anak Kita Akan Mampu Berempati Pada Sesama Yang Menderita
Hal yang dijelaskan diatas,sudah kami praktikkan pada anak anak kami. Hingga mereka kelak dewasa dan berumah tangga.dalam setiap kesempatan selalu siap untuk mengulurkan tangan,membantu orang yang sedang menderita. Setiap kali kami pulang kampung,tanpa diminta ,anak anak akan menitip sejumlah uang yang lumayan nilainya,untuk membantu orang orang dikampung,yang membutuhkan uluran tangan .
Hal ini merupakan kebahagiaan tersendiri bagi kami sebagai orang tua,bahwa anak anak kami tidak hanya pintar dalam menimba ilmu pengetahuan ,tapi juga memiliki tenggang rasa yang tinggi terhadap kesusahan orang lain. Putra putri kami ,tidak hanya menguasai ilmu pengetahuan,tapi juga menguasai Ilmu Kehidupan ,serta tanpa diminta,dengan ikhlas mau mengaplikasikan hidup berbagi secara nyata .Ada banyak hal yang tidak pernah tersentuh oleh dunia pendidikan,tapi dapat dipelajari di University of Life .
Tjiptadinata Effendi
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H