Lihat ke Halaman Asli

TJIPTADINATA EFFENDI

TERVERIFIKASI

Kompasianer of the Year 2014

Pendidikan Non Formal Tak Kalah Pentingnya

Diperbarui: 5 Desember 2020   03:25

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

ket.foto: mengajak cucu cucu kami berkunjung ke Panti asuhan anak yatim piatu di Denpasar/dokpri

Dibandingkan Pendidikan di Bangku Kuliah

Belakangan ini, dengan sedih hati kita menyaksikan,betapa banyak orang yang pintar dan cerdas secara intelektual,tapi  rasa kepedulian terhadap penderitaan orang lain,sangat tipis  Kalau hal ini terjadi,maka biasanya yang dijadikan kambing hitam adalah guru .Seakan akan guru bertanggung jawab dalam segala hal ,terhadap anak didik mereka.  Padahal sesungguhnya mengenai pendidikan pekerti anak anak,berada dalam tanggung jawab orang tua. Dan mendidik anak yang paling efektif, adalah dengan mengajak mereka menyaksikan sendiri,betapa banyaknya anak anak yang tidak seberuntung mereka. 

ket.foto: berkunjung ke Panti asuhan anak anak Difabel.dokpri

Pelajaran Yang Dapat Dipetik Anak Dalam Kunjungan ke Panti Asuhan 

Anak anak memiliki kemampuan menyerap pelajaran dari apa yang dialaminya sendiri. Karena itu,dengan sesekali mengajak anak anak, berkunjung ke Panti Asuhan ,mereka dapat memetik beberapa pelajaran berharga sekaligus.

  • Misalnya:
    Menghadirkan rasa syukur,bahwa mereka masih memiliki kedua orang tua
  • Menghadirkan rasa syukur,mereka dilahirkan secara sempurna 
  • Menghadirkan pencerahan,bahwa diluar sana,masih banyak anak anak,yang hidup dalam kekurangan

Menyaksikan anak anak yang terlahir dalam kondisi anggota tubuh yang tidak lengkap atau sejak kecil sudah kehilangan kedua orang tuanya,maka secara alami anak anak,tergugah hatinya untuk ikut merasa simpati dan berempati kepada anak anak yang kurang beruntung ini. Dan apa yang mereka alami dan rasakan,akan tersimpan dalam memorinya,hingga kelak mereka dewasa. Tanpa perlu lagi kita berkotbah panjang lebar tentang mengasihi dan peduli pada anak anak yang kurang beruntung,anak anak kita sudah memahami hal ini dengan baik,karena mereka sudah kita hadirkan dalam situasi dan kondisi nyata di depan mata kepala mereka sendiri.

ket,foto: mengunjungi panti Jompo/dokpri

Hingga Dewasa Anak Anak Kita Akan Mampu Berempati Pada Sesama Yang Menderita

Hal yang dijelaskan diatas,sudah kami praktikkan pada anak anak kami. Hingga mereka kelak dewasa dan berumah tangga.dalam setiap kesempatan selalu siap untuk mengulurkan tangan,membantu orang yang sedang menderita.  Setiap kali kami pulang kampung,tanpa diminta ,anak anak akan menitip sejumlah uang yang lumayan nilainya,untuk membantu orang orang dikampung,yang membutuhkan uluran tangan . 

ket.foto: berkunjung ke Panti Asuhan anak yatim piatu di Bajawa NTT./dokpri

Hal ini merupakan kebahagiaan tersendiri bagi kami sebagai orang tua,bahwa anak anak kami tidak hanya  pintar dalam  menimba ilmu pengetahuan ,tapi juga memiliki tenggang rasa yang tinggi terhadap kesusahan orang lain. Putra putri kami ,tidak hanya menguasai ilmu pengetahuan,tapi juga menguasai Ilmu Kehidupan ,serta tanpa diminta,dengan ikhlas mau mengaplikasikan hidup berbagi secara nyata .Ada banyak hal yang tidak pernah tersentuh oleh dunia pendidikan,tapi dapat dipelajari di University of Life .

Tjiptadinata Effendi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline