Lihat ke Halaman Asli

TJIPTADINATA EFFENDI

TERVERIFIKASI

Kompasianer of the Year 2014

Deal or No Deal

Diperbarui: 1 November 2020   19:11

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

ket.foto: karya tulis pertama yang diterbitkan oleh PT Elekmedia Komputindo.Buku ini sudah tidak lagi beredar,jadi tulisan ini sama sekali tidak ada kaitannya dengan promosi jualan buku.Hanya semata mata sebagai foto pendukung artikel ini/dokpri

Pengalaman Pertama Menerbitkan Buku 

Mungkin hampir setiap penulis yang serius menekuni hobinya dibidang tulis menulis, pasti memiliki impian suatu waktu karya tulisnya dapat diterbitkan oleh penerbit mayor, hanya impian tersebut masih tersimpan jauh dilubuk hati karena belum menemukan cara untuk bisa langsung ke Penerbit Mayor.

Ada juga yang memiliki keinginan, tapi tak punya keberanian, karena merasa tidak mungkin karya tulisnya akan mampu menembus penerbit mayor.

Karena tidak punya keyakinan diri maka tidak ada upaya ke arah itu. Maka seperti bisa diduga, impian untuk dapat menerbitkan buku di penerbit mayor,akan tinggal sebagai impian kosong.

Berani Bermimpi Harus Berani Melangkah

Ibarat ketika jatuh cinta pada seorang gadis, tapi hanya dipendam dalam hati, maka di saat gadis impian menjadi milik orang lain, hanya menyisakan keperihan hati yang mendalam.

Maka satu satunya cara adalah berani menyampaikan rasa cinta, dengan segala konsekuensinya. Yakni diterima atau ditolak. Bukankah ada peribahasa mengatakan "Yang terburuk dalam hidup ini, bukanlah kegagalan, melainkan orang yang tidak berani mengambil resiko."

Pengalaman awal, impian saya untuk menerbitkan karya tulis saya di percetakan mayor adalah 20 tahun lalu. Dengan penuh rasa percaya diri saya datangi kantor PT Elexmedia Komputindo di Jalan Palmerah di Jakarta,yakni di Gedung Kompas. Setelah melapor ke piket dan meninggalkan KTP saya, maka saya diberikan Name Tag dengan tulisan "Tamu".Saya langsung masuk lift dan menuju ke ruang Elexmedia. 

Kembali ke Judul

Melapor ke bagian penerimaan tamu dan disarankan untuk bertemu bapak Ir.Arie Subagijo. Saya diterima dengan ramah dan dipersilahkan duduk. Saya jelaskan maksud kedatangan saya dan rencana mau menulis buku  Pak Arie, langsung bilang begini, "Ok, berapa lama pak Effendi bisa mempersiapkan naskahnya? Tidak masalah dalam bentuk draft. Saya ingin tahu intinya seperti apa? Karena pertimbangan dasar untuk diterbitkannya sebuah karya tulis, tulisannya  mudah dipahami dan mampu menginspirasi serta memotivasi para pembacanya dan tentunya ada manfaat yang dapat dipetik."

Langsung saya jawab, "3 hari pak Arie."

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline