Menyayangi dan Disayangi
Sejak dari dulu saya senang akan the wisdom words yang satu ini, yakni "The most important thing in life is love and be loved". Hal ini kami dapatkan sebagai kebahagiaan terbesar bersama Kompasiana.
Tulisan ini tentu bukan dalam strategi memberikan sanjungan kepada Kompasiana agar mendapatkan perhatian khusus, melainkan hanya untuk berbagi pengalaman kami selama bergabung di Kompasiana.
Kalaulah hanya sebatas basa basi atau istilah kerennya "lips service" mungkin saja bisa terjadi. Tetapi pengalaman yang kami rasakan ini bukan hanya sebatas basa basi lewat komentar, melainkan saling mengunjungi dan saling mengundang.
Tanpa bermaksud mengecilkan arti sahabat Kompasiana yang belum sempat bertatap muka. saya sebutkan contoh . Setiap kali ada kesempatan pulang kampung ke Indonesia, kami pasti akan mengundang sanak keluarga dan teman teman Kompasiana untuk santap siang bersama.
kenangan bersama admin kompasiana/dokpri
Tapi tidak jarang kami berdua juga sering mendapatkan undangan makan siang atau makan malam oleh sahabat Kompasianers diberbagai kota. Bahkan tidak jarang biaya kami menginap di hotel dibayarkan oleh teman teman Kompasiana.
Mengapa? Padahal kami bukan pejabat yang harus dilayani agar dapat proyek karena saya dan isteri adalah pasangan gaek yang bukan siapa siapa. Alasan satu satunya orang mau menghadiri undangan kami atau sebaliknya mengundang kami makan siang atau malam adalah karena saling menyayangi .
Tidak ada alasan lainnya. Sehingga dengan demikian terpenuhilah sudah quote "The most important thing in life is Love and be Loved"
Ayah dan Bunda, Serta Opa dan Oma
Kami berdua bangga dan terharu menemukan dihampir semua artikel tentang Hari Ulang Tahun ke 12 Kompasiana terdapat nama kami berdua. Kalau boleh saya sebutkan, kemungkinan besar nama kami berdua menempati urutan teratas sebagai nama yang paling sering disebut dalam artikel Ulang Tahun ke 12 Kompasiana Karena itu, semakin antusias bagi kami berdua untuk dapat bertemu dengan para sahabat Kompasianers.,tanpa ada yang dikecualikan. Kebahagiaan hidup tidak tergantung pada betapa bahagianya kami berdua,tapi seberapa banyak orang yang bisa kami ajak untuk bersama sama ikut berbagi sepotong kebahagiaan dalam sebuah persahabatan tulus