Lihat ke Halaman Asli

TJIPTADINATA EFFENDI

TERVERIFIKASI

Kompasianer of the Year 2014

Setiap Detik yang Menghadirkan Rasa Syukur

Diperbarui: 17 Oktober 2020   13:09

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

dokpri

Mendapatkan Limpahan Kasih Sayang

Orang merasakan kesepian bukan karena ia hidup menyendiri di tempat sepi,melainkan karena hatinya miskin oleh rasa kasih sayang dari orang orang terdekatnya. Bagi yang pernah mengunjungi rumah panti jompo ,pasti tidak akan pernah melupakan wajah wajah yang kering dari keceriaan dan pandangan mata hampa,yang menandakan kekosongan jiwanya dari kasih sayang keluarga. 

Salah satu peristiwa yang selalu terbayang dalam ingatan saya adalah saat kami mengujungi salah satu panti jompo. Seorang wanita ,memegang tangan saya dan berucap: "Jangan pergi nak" dengan air mata mengenang dipelupuk matanya. Padahal usianya mungkin lebih muda dibanding saya,tapi ia sudah tidak mampu lagi membedakannya. 

Mungkin saking rindu akan kasih sayang anak anaknya. Menurut wanita ini, putra putrinya hanya mengunjungi dirinya,setahun sekali  dan itupun hanya beberapa menit. 

Kesepian dan miskin kasih sayang, telah mengerogoti jiwanya,hingga menyebabkan bukan hanya jiwanya yang mengering,tapi tubuhnya juga ikut tergerus dan tinggal tulang belulang. Saya hanya dapat berdoa didalam hati untuk mereka yang dicampakkan oleh keluarganya dengan berbagai alasan pembenaran diri

Rasa Syukur Tak Henti Hentinya

Kemarin,tanggal 16 Oktober 2020, putera kami datang. Begitu tiba menyerahkan sebuah kotak kepada saya. Sebuah surprise ternyata isinya adalah sebuah jam tangan merek Rolex.

Hal ini sesungguhnya bukanlah pertama kalinya, karena sebelumnya saya dan isteri. masing-masing menerima hadiah sebuah jam Rolex, tapi sudah mengalami kerusakan, seiring dengan perjalanan waktu.

Langsung saya pakai,bahkan saya bawa tidur. Setiap saat jam ini berdetik, menghadirkan rasa syukur yang mendalam bahwa saya dan isteri mendpatkan kasih sayang dari anak mantu dan cucu cucu kami dengan cara dan gaya masing masing

Bulan lalu, putri kami yang tinggal di Wollongong,mengajak kami berdua datang. Tapi walaupun kami berdua sudah mengantongi Surat Keterangn dokter yang menyatakan,bahwa kami berdua sehat dan bebas Covid 19, tetap saja G2G Pass tidak diterbitkan oleh Pemerintah Australia Barat. Sehingga kami batal ke Wollongong. Begitu juga lain pula gaya dari putera kami yang tinggal di Jakarta dalam menunjukkan kasih sayang kepada kami berdua.

Tidak ada kebahagiaan yang lebih besar bagi orang tua,selain dari mendapatkan kasih sayang dari anak mantu dan cucu cucu Seperti biasa, pagi ini kami bangun jam 4.30 dan mengawali hari dengan bersyukur kepada Tuhan. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline