Tulisan Bebas Unsur Politik
Saya hanyalah seorang kakek yang merupakan salah satu dari total 254 juta orang Indonesia, yang tersebar tidak hanya di Nusantara tapi juga yang tercecer diberbagai belahan dunia.
Dan sebagai orang yang sudah lama tidak bisa pulang kampung karena di-lockdown oleh miss Corona, maka saya sungguh tidak paham apa yang sesungguhnya terjadi di tanah air.
Yang menjadi keprihatinan saya adalah begitu banyak adik-adik dan anak-anak kita, yang saking merasa tidak diperhatikan suaranya, ngambeg dan serempak berteriak "Kami mau pindah kewarganegaraan!"
Karena itu saya tulis artikel ini bukan bermaksud membujuk bujuk, tapi hanya sekedar sebuah masukan dan renungan yang mungkin ada manfaatnya.
Pindah Sekolah
Salah satu seorang sahabat saya sesama asal dari Padang sering bertemu di Jakarta karena kebetulan sama-sama tinggal di daerah Kemayoran di jakarta Pusat, sehingga sering bertemu saat berbelanja atau lagi minum kopi di warung yang sama. Pak Muchtar sahabat saya lagi bersedih hati karena tetiba cucunya bersikeras mau pindah sekolah.
Alasannya Rumah Sekolah di mana ia sudah sekolah sejak SD hingga kini di SMP, sejak Kepala Sekolah baru, banyak benar aturan yang tidak sesuai dengan harapan siswa.
Masih menurut cucunya, bukan hanya dirinya tapi ada puluhan siswa yang juga ingin pindah sekolah. Nah, sebagai sesama orang sekampung, saya mencoba memberikan saran kepeda Pak Muchtar agar sebaiknya jangan buru-buru pindah karena tidak gampang mencari rumah sekolah yang sesuai dengan kemauan kita,.
Tapi ternyatapak Muchtar tidak berhasil membujuk cucunya dan akhirnya bersama dengan puluhan siswa lainnya, melakukan demo terhadap Kepada Sekolahnya dan menyatakan diri keluar dari rumah sekolah dan pindah ke sekolah yang lain.
Pingin Masuk Sekolah Elite