Hingga Bisa Menulis Secara Berkesinabungan
Kalau boleh dianalogikan menulis dalam konteks olahraga lari ,maka agar dapat menjaga konsistensi dan persistensi dalam menulis, kita seharunya mengikuti irama yang diterapkan dalam lari marathon . Kalaulah yang digunakan adalah gaya dan semangat dalam lari Sprint,maka hasil yang tampak adalah ,seseorang boleh jadi mampu menelorkan 10 judul tulisan atau bahkan lebih banyak dalam sehari.
Suatu hal yang tampaknya :"Wah" gitu.Tapi silahkan menelusuri kembali,sosok yang mampu memposting 10 judul tulisan atau lebih dalam sehari,hanya mampu bertahan sebulan atau paling lama 3 bulan .Untuk kemudian menghilang dari dunia tulis menulis
Pengalaman Dalam Lari Marathon
Sebagai orang yang pernah ikut dalam latihan lari marathon Padang- Teluk Bayur pulang pergi yang total jarak 15 Km ,walaupun hanya pernah meraih posisi nomor dua dalam lomba ukuran kampung, setidaknya cara dan taktik lari marathon tersebut,telah saya adopsi dalam dunia tulis menulis .Pertama kali dalam menulis buku,yang diterbitkan oleh PT Elekmedia Komputindo di jakarta :
Aplikasi Reiki dalam kesembuhan diri sendiri dan orang lain- Meditasi yang untuk mengubah hidup anda
- Meditasi jalan kesembuhan lahir batin
- Meraih sukses dalam pencerahan diri
- The Power of Dream
- Never Ending Meditation
- Transformasi Diri
- Aplikasi Reiki Mencapai Tingkat Reiki Master
- Your Choice is your life
- Reiki is the simply way to heal your self and others
- Mental Breakthrough Achiever
- dan seterusnya
Oktober 2012 Mulai Menulis di Kompasiana
Walaupun sesungguhnya saya sudah mendaftar di Kompas com sejak tahun 2009,tapi baru menulis pada bukan Oktober 2012. Dan hingga kini telah mencetak lebih dari 4000 artikel. Walaupun sejujurnya ,sejak belakangan tulisan saya kalah jauh dari para penulis mileneal yang mampu membaca situasi dan kondisi,sementara saya tetap terpaku dalam pola menulis yang itu ke itu juga. Tapi dalam satu hal,yakni menulis secara konsisten dan persistensi,yakni :"One day one article",saya masih mampu untuk tetap konsisten
Untuk mampu bertahan selama bertahun tahun menulis tanpa henti,walaupun tidak jarang tulisan kita tidak dilirik orang dan hanya disinggahi oleh beberapa orang pembaca,memang membutuhkan stamina yang tak tergoyahkan. Dan sekali lagi ,setidaknya dalam hal yang satu ini,saya masih mampu menyisakan kebanggaan kepada anak cucu ,bahwa dalam usia 77 tahun plus,saya tetap konsisten menulis
Tjiptadinata Effendi
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H