Syukur kami Batal Berkunjung ke New South Wales
Aturan protokol kesehatan demi untuk mencegah penyebaran Covid 19 sungguh sungguh diterapkan secara amat ketat ,khususnya di Australia Barat. Seperti yang sudah pernah saya tuliskan, walaupun sudah mengantongi Surat Keterangan Berbadan sehat dan bebas Covid 19.baik saya maupun isteri,ternyata bukan berarti urusan sudah beres.
Maka sibuklah putri kami ,mengajukan surat permohonan agar kami mendapatkan G2G Pass.Surat ini mutlak diperlukan,ketika akan kembali ke Perth. Tanpa adanya G2G Pass,bila kami nekad tetap berangkat ke kota Wollongong,maka kami tidak boleh kembali lagi ke Perth.
Aturan Diterapkan secara ketat.Seperti kutipan berikut ini, seorang wanita bernama Asher Faye Vander Sanden,yang berusia 28 tahun menghabiskan waktunya selama sebulan di daerah Victoria.
Kunjungannya kesana adalah untuk mengujungi saudaranya yang sakit. Nah,ketika tiba waktu untuk kembali ke Perth.seharusnya ,sesuai dengan izin yang diberikan,yakni G2G Pass. Asher harus menggunakan pesawat terbang dan kemudian melakukan Karantina mandiri selama 14 hari di hotel atas biaya sendiri.
Tetapi entah apa yang menyebabkannya ,malahan ia memilih menumpang truk.Dan selanjutnya wanita ini ,tidak mematuhi aturan untuk melakukan karantina mandiri di hotel.melainkan menginap dirumah partnernya. Akibatnya ia ditangkap dan di penjara
Untuk jelasnya silakan disimak kutipan berikut:
Woman who breached WA coronavirus border by hiding on truck handed six-month jail sentence (https://www.abc.net.au/news/2020-08-25/woman-who-snuck-into-wa-on-truck-handed-six-month-jail-sentence/12592832 )
Syukur Kami Berdua Membatalkan Keberangkatan Ke NSW
Kami bersyukur, setelah berunding dengan putri kami,akhirnya rencana kunjungan kami ke Wollongong dibatalkan .Walaupun resikonya. booking hotel di Snowy Mountain yang sudah dibayar,harus diiklaskan menguap . Awalnya rencana kami mengunjungi putri kami dan tinggal disana sekitar dua minggu dan kemudian kembali lagi ke Perth.Tapi mengingat begitu ketatnya aturan,maka akhirnya kami batalkan