Hidup Tanpa Dinding Penyekat Dengan Anak Hingga Mereka Dewasa
Teman teman kami sering bertanya ,bagaimana caranya ,kami bisa akrab dengan anak anak,padahal mereka sudah berkeluarga. Bahkan tidak hanya sekedar makan bersama, tapi juga berolah raga bersama dan bermain serta bercanda.
Sesungguhnya tidak ada rahasia apapun. Semuanya berjalan secara alami. Sejak anak anak masih kecil,mereka tidak pernah kami tinggal ,kalau kami lagi travelling. Kalau kondisi keuangan belum memadai untuk membawa anak anak ikut serfa, maka kami memilih untuk menunda perjalanan kami. Anak anak hanya kami tinggalkan,ketika saya harus di operasi di Mount Elisabeth di Singapore .
Anak Anak Menyimpan Memory Hingga Mereka Dewasa
Mendidik anak dengan cara nyinyir pada mereka, rasanya hanya akan buang waktu. Cara paling baik dan efektif adalah memberikan contoh dan bukti kepada mereka, bahwa kita menyayangi mereka.Bukan hanya dengan kata kata,tapi terutama dengan contoh teladan. Apa yang mereka rasakan dan alami, akan terekam dalam memory dan hingga dewasa mereka tetap akan ingat.
Karena itu, walaupun putra pertama kami sudah berusia 54 tahun dan anak anaknya dua orang sudah berkeluarga,tapi hubungan kami tetap seperti dulu. Kami diajak makan,main pingpong,main bowling, mancing bahkan menangkap Abalone ,serta main Drone.
Begitu juga putra kedua kami di Jakarta sudah berusia 44 tahun dan anak anaknya sudah kuliah. Setiap kali kami pulang ke Indonesia ,pasti akan diajak makan bersama. Begitu juga putri kami,yang anaknya sudah kuliah,hingga saat ini masih tetap manja pada kami
Kami Tidak Pernah Minta Apapun Pada Anak Anak
Hal yang selalu kami jaga adalah untuk tidak pernah minta apapun pada anak anak kami. Tapi tanpa diminta,anak anak dengan senang hati memberikan kami segala kebutuhan kami,sesuai kemampuan masing masing. Dan sebagai orang tua,kami tidak menilai pemberian anak berdasarkan nilai nominalnya.
Disayangi anak mantu dan cucu cucu ,serta mantu cucu,sungguh sebuah kebahagiaan tak ternilai. Hal ini mengingatkan kami,agar selalu bersyukur kepada Tuhan
Tjiptadinata Effendi
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H