Lihat ke Halaman Asli

TJIPTADINATA EFFENDI

TERVERIFIKASI

Kompasianer of the Year 2014 - The First Maestro Kompasiana

Betapa Hina Menjadi Seorang Tahanan

Diperbarui: 11 Agustus 2020   16:07

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi : asiatoday,com

Apalagi Sama Sekali Tidak Bersalah

Malam itu tanpa tahu apa kesalahan yang telah saya lakukan, bersama dengan 6 orang Ekportir lainnya di Kota Padang,tanpa surat penangkapan diperintahkan naik ke atas mobil Pik Up yang terbuka ,dengan dikawal oleh beberapa orang Petugas. Saya hanya sempat membisikan kepada istri :"Saya ditahan" 

"Mengapa sampai ditahan  ?"tanya istri kaget dan heran. Tapi saya tidak diberikan waktu untuk menjawab,karena langsung diperintahkan naik ke mobil .Kemudian kendaraan mulai bergerak, Kemana ? Kami tidak diberitahu.Tak ubahnya bagaikan penculikan Pada waktu itu sekitar jam 10.00 malam .Udara terasa dingin menusuk,karena berada di kendaraan terbuka ,yang melaju dengan kecepatan tinggi.  .

Ternyata Dibawa Ke Payakumbuh

Sekitar dua jam perjalanan yang menegangkan,baru tahu bahwa kami dibawa ke Payakumbuh lewat tengah malam . Kami langsung di interogasi satu persatu. atas tuduhan :"telah memerintahkan petani memproduksi gambir palsu" Tentu saja kami kaget atas tuduhan tersebut.karena para petani bukan karyawan kami yang bisa diatur atur bagaimana memproduksi gambir. 

Setelah puas membentak bentak kami,maka kami diperintahkan masuk kedalam Sel. Tak tampak ada tempat tidur ataupun kasur didalam sel. Yang ada hanyalah papan triplek yang sudah rusak dan basah karena air dari toilet.

Saya berusha mencari tempat yang kering ,tapi disana penuh dengan kecoa dan binatang merayap lainnya. Sementara udara terasa semakin dingin mengigit.Disamping Sel " saya ,terdengar orang gila yang berteriak teriak .Saking kelelahan,kedinginan dan rasa lapar dan disertai rasa kantuk, saya mencoba bersandar di dinding Sel ,sambil memeluk lutut. dan mencoba tidur

Pintu Sel Dibanting

Rasanya baru sempat ,memejamkan mata beberapa saat,tetiba terdengan pintu Sel dibanting dengan sangat keras dan ada perintah .:"Semua tahanan keluar. " .Maka kami dengan patuh keluar .Ternyata ada interogasi lagi. Karena memang tidak pernah memerintahkan memproduksi gambir palsu ,maka kami menjawab sejujurnya,bahwa Pembeli di Luar negeri bukan orang bodoh. kalau memang gambir palsu pasti mereka sudah menuntut kami"Tetapi percuma semua argumentasi ,karena hanya semakin dibentak bentak

11 Hari Dalam Tahanan

Hati saya terasa sangat terluka. Apalagi menyaksikan isteri datang dari Padang ke tempat kami ditahan . Kami bersyukur,setelah 11 hari berada dalam tahanan,akhirnya kami dibebaskan oleh Pengacara kami. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline