Lihat ke Halaman Asli

TJIPTADINATA EFFENDI

TERVERIFIKASI

Kompasianer of the Year 2014

7 Tahun Menulis Secara Konsisten dan Persistensi

Diperbarui: 4 Agustus 2020   21:05

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

ilustrasi: dreamtimes.com

Butuh Ketabahan Hati

Kalau sebelum menikah,mengunjungi pacar secara konsisten dan persistensi,tentu saja sama sekali tidak masalah . Misalnya setiap weekend dari minggu ke minggu dan dari bulan ke bulan,selalu setia datang berkunjung dan tidak pernah terputus,hanya karena hujan lebat ataupun demam. Kunjungan ini baru terhenti,setelah menikah dan tinggal serumah,sehingga tidak perlu lagi ritual kunjung mengujungi. 

Tetapi bilamana pacarannya berlangsung hingga 7 tahun,apakah masih akan mampu mempertahankan kunjungan secara konsisten dan persistensi?  Silakan dijawab masing masing

7 Tahun Menulis Tak Terputus Di Kompasiana

Saya mulai bergabung di Kompasiana tanggal 12 Oktober ,2012  ,jadi pada tanggal 12 Oktober mendatang, saya sudah genap 8 tahun menjadi salah seorang dari ribuan penulis di Kompasiana ini. Konsisten dalam menulis ini tentu setiap orang berhak menentukan sendiri Ada yang konsisten menulis sekali seminggu atau seminggu dua artikel ,tapi ada juga yang konsisten menulis :"one day one article" . 

Kata :"persistensi " ini,menurut saya adalah bahwa dalam sebulan total artikel yang di tayangkan berjumlah minimal 31 judul tulisan dan ditulis setiap hari,minimal satu artikel. Aturan "persistensi" ini dilanggar bilamana ada hari hari yang bolong ,walaupun total tulisan dalam sebulan adalah sama yakni 31 artikel. tapi sudah tidak dapat lagi disebut sebagai "Konsisten dan Persistensi"

Suka Duka Mempertahankan 

Menulis secara konsisten dan persistensi selama sebulan  ? No, problem at all! .Setahun ? Juga Ok ! Tapi menulis secara konsisten dan persistensi selama berturut turut 7 tahun ,bahkan memasuki tahun ke 8,bukan perkara mudah. 

Banyak halangan dan hambatan yang dihadapi. Misalnya ketika sedang dalam perjalanan jauh dengan kereta api ,maka ketika orang lain dapat duduk santai sambil menikmati pemandangan  indah lewat jendela. saya masih harus mempersiapkan minimal satu artikel.Dan di Kereta api,jelas tidak ada Wi Fi ,maka satu satunya jalan adalah membawa perangkat Mobile Wifi ,yang tentu tidak diperoleh secara gratis. 

Dilain waktu, setelah seharian berada di Padang Pasir, malam hari tiba dirumah mata sudah sangat mengantuk dan kelelahan. Rasanya pingin cepat cepat menikmati kasur empuk Tetiba  ingat bahwa artikel belum ditulis. maka dengan menggunakan secangkir kopi sebagai :"dopping" ,artikel disiapkan untuk ditayangkan ,demi menjaga persistensi.  

Tidak Bakalan Dapat Apa Apa Kok Masih Terus Menulis?

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline