Lihat ke Halaman Asli

TJIPTADINATA EFFENDI

TERVERIFIKASI

Kompasianer of the Year 2014

Tes Kesehatan 1,47 Juta Orang Selesai Sehari?

Diperbarui: 27 Mei 2020   12:16

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gambar: AAP China Topix /abc.net.au

Seperti Kisah Bandung Bondowoso Membangun Seribu Candi dalam Semalam

Sudah sejak minggu lalu, saya dapat pesan lewat Messenger dari Shenton Medical Centre untuk mendaftarkan nama kami,bila ingin ikuti test kesehatan. Tapi karena dalam dua bulan ini sudah 3 kali kami melakukan pemeriksaan kesehatan dengan dokter Julius Tan, yang hasilnya menyatakan bahwa kami berdua sehat dan tidak catatan angka rapor yang merah. Hanya saja, saya disarankan untuk mengurangi bobot tubuh yang belakangan ini semakin  montok, dari awalnya berkisar antara 70 -72 kg, belakangan naik menjadi 75 Kg.

Kalau bagi peternak sapi, kenaikan berar hewan ternak justru menggembirakan, tapi bagi kita, justru kabar yang kurang baik. 

Untuk berjaga jaga,maka kami mendapatkan injeksi imunitas Peneumonia yang menurut dokter Julius yang menangani urusan kesehatan kami sejak awal, seharusnya dikenakan biaya 250 dolar persatu kali suntikan.Tapi karena kami sebagai Pemegang Medicare Card dan Sekaligus Senior Card, maka kami berdua dibebaskan secara total dari biaya apapun.  

Kemudian baru seminggu kami mendapatkan injeksi imunitas Pnemonia, kami dapat pesan via messenger agar datang kembali untuk mendapatkan injeksi Flu, mengingat kami berdua sudah berusia lebih dari 70 tahun, atau tepatnya 77 tahun. Kami berdua patuh saja, apalagi cuma datang doang dan mengulurkan tangan dan disuntik. Kemudian bilang, "thank you so much", kami sudah boleh melenggang pulang, lagi-lagi tanpa biaya.

Kembali ke Judul

Ketika membaca berita di berbagai media bahwa Cina berhasil melakukan  test kesehatan  1.470.000  hanya dalam tempo satu hari, saya sungguh-sungguh tidak percaya dan mengira ini pasti hoaks lagi. Tapi setelah membaca sumber berita adalah media media yang dapat dipercaya, antara lain salah satunya adalah abc.net.au. maka saya coba baca ulang kembali tulisan tersebut. Karena secara logika, adalah omong kosong, hampir 1.5 juta orang bisa melakukan test kesehatan dan hanya dalam tempo satu hari saja sudah selesai. Rasanya bagaikan kisah Bandung Bondowoso membangun candi dalam semalam.

Untuk jelasnya silakan disimak kutipan satu alinea dari sumber berita:
Chinese health authorities in the city of Wuhan claimed last week to have tested an incredible 1.47 million people for COVID-19 on Friday alone. Some 1 million tests had been completed the previous day, authorities said, as part of a drive to test all 11 million of the city's residents.By comparison, as of Friday, Australia had conducted a total of 1.19 million since the outbreak began in January (sumber: https://www.abc.net.au/news/2020-05-26/china-coronavirus-wuhan-testing-millions-in-10-days/12283202 )

Petugas kesehatan di kota Wuhan, kota virus corona berasal, mengatakan dalam waktu satu hari saja, yakni pada hari Jumat tanggal  22 mei 2020, mereka sudah melakukan tes terhadap 1,47 juta orang. Dengan  menggunakan teknik  'pool testing', mengumpulkan sampel dari 10 orang dan melakukan satu tes. Bila tes itu positif, maka semua sampel dalam kelompok itu akan dites satu persatu Sebagai perbandingan, Australia baru melakukan tes terhadap 1,19 juta orang hingga hari Jumat yang sama, sejak wabah mulai terjadi di bulan Januari.

[Sumber berita]

Catatan Tambahan:

Walaupun sejak minggu lalu, lockdown sudah diperlonggar, tapi sama sekali tidak tampak ada kesibukan yang berarti, baik di restoran, maupun di supermarket. Kebetulan pada Ultah saya ke 77, kami diajak makan di Dragon Palace, tampak sepi, karena hanya tamu yang sudah booking saja yang boleh masuk dan total adalah 20 orang, walaupun kapasitas restoran sesungguhnya sekitar 50 tempat duduk. Begitu juga ketika kami ke kantor pos, semua ada aturan mainnya ada tanda "Enter only" dan ada tanda"Exit only", di lantai ditandai jarak 1,5 meter untuk berdiri.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline