Pancasila Sudah Ternoda
Virus Corona telah berhasil mengerogoti tubuh fisik manusia,bahkan berhasil merengut paksa orang dari keluarganya secara sadis dan tidak berperikemauniaasn,karena memang namanya virus,tidak mungkin memilki tenggang rasa.Corona juga telah memporak porandakan tatann hidup manusia di dunia.
Buktinya:
- Orang orang yang biasanya sangat santun,tiba tiba berubah jadi ganas dan egoisme ketika terjadi panic buying
- Merobek robek topeng yang selama ini melekat dan menampakkan karakter asli manusia
- dan seterusnya
Belakangan ini ,malahan Virus Corona telah sukses mengikis habis tenggang rasa dan menodai Sila Kedua dari Pancasila yakni:
"Kemanusiaan yang adil dan beradab" Bayangkan ,belum usai masalah "makanan anjing",kini disudul dengan stiker:"Keluarga Miskin"yang amat sangat melukai dan menodai hati .Mengapa hal ini harus terjadi? Konon,negeri kita tidak mengenal :"kasta" dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara,tapi apa arti label :"keluarga miskin "ini?
Racun dan Madu
Kalau boleh dikatakan, memberikan bantuan kepada orang miskin dengan terlebih dulu disuruh menghina dan melukaihatinya,baru diberikan bantuan ,tak ubahnya bagaikan orang diberikan racun ,baru diberikan madu. Konon negeri kita adalah orang yang hidup rukun dan damai tanpa mengenal kasta dalam menjalani hidup. Mungkin secara tersurat memang tidak ada kasta,tapi bukankah saat ini ,dengan melabel :"keluarga miskin" praktik kasta secara resmi telah direstui?
Tulisan ini sama sekali tidak ada kaitannya dengan hal yang berbau politik,tapi semata mata,ikut menangis membaca bagaimana orang diwajibkan menghina diri dan keluarganya,sebelum menerima bantuan yang tak seberapa. Sebagai orang yang terlahir dari keluarga miskin dan pernah tujuh tahun hidup dalam kemiskinan,bukan hanya sedih,tapi kalau boleh jujur,juga geram menyaksikan semuanya ini
Tjiptadinata Effendi
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H