Karena Sekali Perahu Melaut, Sudah Harus Siap Hadapi Gelombang dan Badai
Kegagalan demi kegagalan yang ditemukan dalam alih profesi, biasanya disebabkan orang terpukau akan hasil akhir. Sebagai contoh aktual.
Beberapa orang dari generasi di bawah saya, menyaksikan bahwa dengan alih profesi dari guru SD dan kemudian guru SMP, kelak saya alih profesi menjadi Pengusaha dan berhasil.
Walaupun jauh dari sebutan kaya, tapi untuk ukuran di kampung halaman saya, pada tahun 80 an, bila sudah bisa beli rumah permanen dan punya sedan baru, dan punya usaha yang mantap, maka dianggap sebagai orang sukses.
Maka terobsesi hanya dengan melihat hasil akhir, banyak yang juga ingin untuk ikut alih profesi. Baik yang awalnya guru maupun karyawan tentu saja setiap orang berhak memutuskan untuk alih profesi, walaupun saya sudah menjelaskan, bahwa semua yang berhasil kami capai butuh waktu bertahun tahun.
Banyak bergelimang keringat dan air mata, Tapi masing-masing orang berhak menentukan jalan hidupnya dan tak seorangpun berhak untuk menghalangi, apalagi saya sebagai sebatas sahabat.
Rata-rata Mengalami Kegagalan
Tidak menunggu waktu lama, hanya selang dua tahun sejak beberapa orang teman-teman saya yang awalnya juga berprofesi sebagai guru dan karyawan ternyata mengalami kegagalan.
Kehilangan pekerjaan dan semua uang tabungan, serta masih ada hutang yang menumpuk akibat kesalahan dalam manajemen. Sungguh sangat menyedihkan dan rata-rata langsung putus asa dan menyerah. Ibarat nasi yang sudah keburu hangus, ya mau diapakan lagi selain dari menerima nasib dan mengawali hidup dari mulai nol besar lagi.
Siap Mental Hadapi Segala Tantangan
Tapi bila orang sudah memahami, segala risiko yang akan dihadapi, maka kegagalan demi kegagalan justru membuat semangatnya semakin menggebu gebu.