Lihat ke Halaman Asli

TJIPTADINATA EFFENDI

TERVERIFIKASI

Kompasianer of the Year 2014

Jalan Hidup Boleh Berbeda, tapi Bukan Halangan Menjadi Sahabat

Diperbarui: 10 Maret 2020   12:32

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

ket.foto: kenangan terakhir,ketika kami berada di Italia ,bersama Pastor Stradioto/dokpri

In Memoriam Sahabat Kami Pastor Stradioto

Berbeda suku bangsa,beda budaya,beda tradisi,bahkan jalan hidup yang ditempuh juga bisa jadi berbeda,tapi semua perbedaan bukanlah halangan untuk menjalin persahabatan yang tulus.  Sejak lebih dari 50 tahun lalu,saya kenal dengan beberapa orang Pastor yang datang dari Italia. Ada banyak kisah unik, lucu yang terjadi dalam hubungan persahabatan kami, karena perbedaan bahasa. 

Misalnya,karena saking senangnya makan kelapa muda.,maka salah seorang Pastor salah menyebut  :"Kepala muda",tentu saja kami semua ketawa.Belum lagi Pastor Pedro yang dari Brazilia,ketika datang dan tampak sangat kelelahan,berkata:" Tadi saya berkaki selama satu jam" maksudnya berjalan kaki. 

Tidak mengherankan,karena rata rata para pastor muda ini baru belajar bahasa Indonesia.Bahkan salah seorang sahabat baik saya di Italia,setiap hari Sabtu datang menemui saya,agar kotbahnya di koreksi,karena kuatir menyebutkan sesuatu yang keliru.

ket.foto: bersama adik kami Margaretha di Italia./dokpri

Perjalanan Waktu  dan Segala Perbedaan Tidak Mengerus Persahbatan Kami

Belakangan,karena sudah mulai memasuki usia pensiun,maka sebagian dari Pastor ini pulang kampung ke Italia.Salah satunya adalah Pastor Corrado Stradioto. Kemudian belasan tahun kami putus kontak. Tapi ketika kami tiba di Roma,ternyata di jemput oleh Pastor Stradioto di bandara ,bersama adik kami Margaretha,yang bersuamikan Sandro orang Italia.

Kami dipeluk seperti saudara sendiri,diajak makan bersama keluarganya dan dibawa jalan jalan. Rasanya sangat berbahagia punya sahabat,yang walaupun berbeda dalam banyak hal,tapi sudah bagaikan satu keluarga dengan kami. Ternyata itulah pertemuan kami yang terakhir

7 Maret 2020 Sahabat Kami Pastor Stradioto Dipanggil Pulang Sang Maha Pencipta

Kami dapat kabar langsung dari adik kami Margaretha ,bahwa Pastor Stradioto telah meninggal dunia di Parma,setelah  dirinya sempat dirawat di rumah sakit selama dua minggu. Lahir 9 Juni 1933  dan meninggal dalam usia 86 tahun. Adik kami Margaretha dan Sandro suaminya.tidak dapat menghadiri saat saat pemakaman Pastor Stradioto,karena tidak dizinkan keluar daerah,karena penyebaran coronavirus

Selamat jalan sahabat kami Pastor Stradioto. Selamat beristirahat dalam kedamaian yang abadi. Kami akan selalu mengenang ,masa masa indah kebersamaan kita selama ini.

Tjiptadinata Effendi




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline