Lihat ke Halaman Asli

TJIPTADINATA EFFENDI

TERVERIFIKASI

Kompasianer of the Year 2014

Pasar Malam Dengan Cita Rasa Piknik

Diperbarui: 9 Oktober 2019   18:27

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ket.foto: Pasar Malam ala Australia,di Burns Beach. WA ,/dokumentasi tjiptadinata effendi

Beda Negeri ,Beda Rasa

Bagi yang pernah berkunjung ke Pasar Malam tempo dulu,mungkin masih dapat membayangkan,dimana orang penuh sesak,di pintu gerbang masuk. Kemudian di dalam lokasi terdapat berbagai atraksi. Dari mulai segala macam restoran yang menawarkan aneka ragam kuliner,ada mainan :"Buaian Keling " .Mengapa dinamakan :"Buaian Keling?" Karena awalnya permainan anak anak ini di prakarsai oleh saudara saudara kita ,keturunan India. Dan karena di kota Padang, terdapat Kampung Keling,maka semua orang yang berasal dari keturunan India,disebut sebagai :"Orang Keling" ,tanpa sama sekali bermaksud melecehkan. Senada dengan nama Kampung Cina,yang kemudian dihalus haluskan,menjadi Kampung Tionghoa.Tapi tetap saja lebih dikenal dengan nama Kampung Cina.disamping adanya Kampung Jawa dan Kampung Nias. 

pasar-malam-b-5d9dc1ca0d823079832be542.jpg

dokumentasi pribadi

Setiap diadakan Pasar Malam,pasti  masyarakat akan berduyun duyun datang berkunjung. Bahkan tidak hanya warga yang tinggal di Padang,tapi juga berdatangan dari berbagai kota,seperti dari Padang Panjang,Bukittinggi, Payahkumbuh dan Pariaman ,serta sekitarnya. Hal yang dianggap sudah lazim terjadi di Pasar Malam,adalah banyak orang yang kecopetan dan sampah yang berserakan dimana mana.Walaupun demikian,kehadiran Pasar Malam,pada masa itu sungguh sangat didambakan warga Padang

pasar-malam-4-5d9dc15e097f36402f7f5932.jpg

dok.pribadi

Kembali ke Judul Tulisan

Senja ini,di sepanjang jalan di daerah Burns Beach,dimana kami tinggal,dipenuhi dengan kendaraan yang parkir. Ada beberapa orang Petugas yang mengatur dan semuanya tidak dipungut bayaran. Semua menuju ke Pasar Malam,yang diselenggarakan di tepi pantai. Karena lokasinya ,hanya berjarak sekitar 200 meteran berjalan kaki dari kediaman,maka kami  sambil melenggang berjalan santai menuju ke lokasi Pasar Malam. Ternyata,walaupun masih sore,sebagian tempat sudah dipenuhi oleh para pengunjung.sementara yang berdatangan ,tampak berbondong bondong.

dokumentasi pribadi

Ada puluhan kendaraan yang merangkap sebagai Cafe dan restoran menawarkan aneka ragam masakan dari berbagai negara. Ada keluarga yang menggelar tikar dan duduk lesehan di rumputan,sambil menikmati aneka ragam makanan dan minuman.

Ada juga anak anak yang asyik memanfaatkan fasilitas mainan yang disediakan oleh pemerintah setempat, sebagai sarana bermain untuk publik. Bagi yang mau berhemat datang dengan membawa makanan dan minuman dari rumah mereka dan sama sekali tidak ada larangan.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline