Antara Logika Dan Hati
Secara logika,yang "patut" memiliki rasa cemburu itu adalah kaum muda. Kalau mau dikasih toleransi, ya katakanlah usia matang matang manggis,masih bolehlah ya untuk saling cemburuan.
Tapi kalau sudah jadi kakek nenek masih mau cemburu? Apa saja kata dunia? Begitulah kira kira image yang sudah melekat pekat dalam hati kebanyakan orang.
Karena paradigma sudah tertanam dan mungkin saja sudah menjadi prasasti dalam diri anak manusia sejak dulu, maka mau tidak mau,suka atau tidak suka, pasangan gaek, dengan amat terpaksa menggunakan selimut kepalsuan,yakni pura pura tidak cemburu.
Menurut ulasan logika, siapa sih yang tertarik pada kakek nenek ? Jangan grr dong. Tapi hati manusia tidak dapat ditakar dengan logika. Ibarat orang tidak mungkin menggunakan meteran untuk menilai berat dari sebuah barang .
Buka Rahasia
Kali ini, sebagai salah satu dari sekian banyak pasangan gaek di dunia ini, saya tidak ingin lagi menutupi kegalauan hati dengan selimut kepalsuan, yakni pura pura dengan mengatakan "Oh tidak apa apa" Sebagai seorang kakek dari 11 orang cucu, hobi bercerita ini, sesekali ingin saya tuangkan disini, ibarat menuangkan air hangat dalam secangkir kopi instant.
Gimana sih gaya cemburu antara pasangan gaek? Beda generasi ,tentu saja beda gaya dan daya dalam mengungkapkan rasa cemburu. Kalau masih muda, mungkin caranya adalah dengan kemarahan meledak ledak dan bagi kaum wanita, dengan cara memecahkan piring mangkuk,sebagai ungkapan rasa cemburu.
Tapi bagi pasangan gaek. tentu akan merasa sayang ,memecahkan gelas dan piring,karena harganya mahal. Maka solusinya adalah dengan cara bertanya "Hmm Asyik benar ya ngomongnya. Pakai ketawa ketawa lagi...Happy ya sayang ?" Tapi suara yang dikeluarkan,pasti nadanya ,bila di terjemah dalam tangga nada ,akan berbunyi " do ..do...do...do si ?"
Logika dan Hati Ibarat Rel Kereta Api,Yang Tak Akan Pernah Bertemu
Kesimpulan,antara logika dan hati,adalah ibarat sepasang rel Kereta Api. Selalu bersama,tapi tidak akan pernah bertemu. Karena masing masing memiliki jalur dan alur tersendiri. Karena itu, kalau bilang orang tua sudah tidak ada lagi perasaan cemburu,hal tersebut bisa diartikan dalam 2 kategori yakni :
- sudah mati rasa
- berpura pura, demi menjaga image