Lihat ke Halaman Asli

TJIPTADINATA EFFENDI

TERVERIFIKASI

Kompasianer of the Year 2014

Masa Keemasan bagi Opa dan Oma Sudah Lama Berlalu

Diperbarui: 1 Agustus 2019   19:07

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokumentasi pribadi

Kini Harus Mampu Hidup Mandiri 

Bila waktu dapat diputar ulang kembali, maka sewaktu kami masih kecil, posisi Opa dan Oma atau Kakek dan Nenek pernah mengalami masa masa keemasan, yakni segala sesuatu dipersiapkan oleh anak, mantu dan cucu cucu. 

Opa dan Oma bangun jam 9.00 atau jam 10.00 pagi di meja sudah tersedia masing masing secangkir kopi hangat, ditemani pisang rebus atau ubi rebus tergantung kondisi keuangan keluarga. Usai sarapan pagi, Opa dan Oma masih duduk di kursi goyang sambil terkantuk kantuk. 

Anak atau mantu menyediakan air hangat untuk mandi bahkan tidak jarang, handuk pun disediakan. Dan Opa serta Oma dengan santai tinggal melenggang masuk ke kamar mandi di mana sudah tersedia semua kebutuhan mandi. Usai mandi, maka dengan santai bak raja dan ratu, Opa dan Oma kembali duduk di kursi goyang, enak banget ya?

Zaman Sudah Berubah

Di era milleneal, Opa dan Oma harus bisa hidup mandiri. Bukan karena anak mantu tidak menyayangi, tapi karena anak, mantu kerja dan cucu cucu harus ke sekolah. Kalau di Indonesia, mungkin masih enak ya karena bisa gaji Pembantu Rumah Tangga yang bisa membantu.

Tapi di Australia, selama lebih dari sepuluh tahun tinggal di sini, belum pernah tahu bahwa ada keluarga yang punya pembantu. Hidup mandiri bukan hanya sekedar bisa mengurus diri sendiri, yakni mandi, berpakaian dan makan, tapi meliputi seluruh aspek kehidupan.

Ritual Yang Kami Jalani Setiap Hari

Bangun pagi jam 5.00 terus berdoa sesaat, lalu senam ringan dan selanjutnya istri sibuk di dapur mempersiapkan kopi dan sarapan, sementara Saya bersih bersih kebun dan halaman rumah. 

Sayang, Mandi dan Sarapan Sudah Siap

Kalau sudah ada kode panggilan "Sayang, yuk mandi, sarapan sudah siap", maka  saya  buru buru bereskan perkakas dan langsung mandi. Kemudian sambil saling berpandangan, kami menikmati sarapan pagi, berupa mie goreng dan secangkir cappuccino yang dipersiapkan oleh istri tercinta.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline