Lihat ke Halaman Asli

TJIPTADINATA EFFENDI

TERVERIFIKASI

Kompasianer of the Year 2014

Inilah Sebabnya Orang Pemurung Selalu Menemui Kegagalan

Diperbarui: 5 Juli 2019   18:02

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

ilustrasi: https://iamfearlesssoul.com

Ubahlah Kemurungan Menjadi Rasa Syukur

Kata "Sukses" mengandung multitafsir. Ada yang berpendapat bahwa sukses itu  adalah berhasil meraih cita-cita hidupnya. Ada juga yang menilai dari jumlah nominal kekayaan yang dimiliki. Bahkan ada yang menghibur diri dengan mengatakan bahwa bagi dirinya, bilamana sudah ada pemondokan dan cukup makan dan pakaian, maka hal tersebut sudah berarti sukses bagi  dirinya. 

Ada juga orang yang mengira bahwa kalau sudah lulus sarjana, berarti ia sudah sukses, padahal lulus sarjana baru merupakan langkah awal untuk dapat melangkah masuk ke dalam kehidupan yang nyata. Hal ini terbukti dengan adanya jutaan sarjana yang menganggur.

Quote "Success is not our destination, but a long journey", Sukses bukanlah  tujuan,melainkan sebuah perjalanan yang panjang. Sukses lulus ujian sarjana masih harus dilanjutkan dengan mendapatkan lowongan pekerjaan.

Dan bilamana pekerjaan sudah diperoleh harus dilanjutkan bagaimana agar mampu menjalankan tugas dengan sebaik baiknya. Tapi tulisan ini tak hendak membahas tentang arti sukses yang sesungguhnya. Biarkanlah hal ini terpulang kepada masing masing pribadi dan tidak seorang  berhak untuk mengubah sudut pandang orang terhadap arti dan makna sukses.

Kembali Ke Judul Tulisan

Orang pemurung tidak akan pernah meraih kesuksesan dalam hidupnya. Karena orang pemurung, selalu melihat segala sesuatu dari sudut pandang negatif. 

Begitu bangun tidur, pikiran sudah penuh dengan segala macam problema kehidupan. Mulai dari rumah yang tidak rapi. Istri yang awut awut, anak yang rewel, pakaian yang digosok istri tidak licin dan seterusnya. Bahkan hari mendung, bisa dijadikan alasan untuk berwajah murung. 

Beban pikiran dibiarkan meracuni suasana hati sehingga menjadi galau. Akibatnya, di samping kening yang berkerut, wajah menjadi tidak enak ditengok oleh siapapun.

Suasana hati yang tidak nyaman, berimbas pada cara bersikap dan berbicara terhadap anak istri dan siapa saja. Secara tanpa sadar, tipe orang seperti ini menebarkan energi negatif di dalam rumah. 

Suasana hati istri dan anak anak ikut tercemar dan tidak ada lagi terdengar canda dan tawa dalam rumah tangga. Suasana seperti ini akan terbawa sepanjang jalan hingga ke kantor.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline