Kalau berbicara mengenai uang, selama orang masih waras, maka jangankan orang yang hidupnya berkekurangan. Bahkan orang yang sudah kaya raya juga masih senang dengan uang. Kalau mau iseng-iseng membuktikan,tidak perlu harus melalui penelitian ilmuwan ataupun harus belajar psikologi terlebih dulu. Karena caranya sangat mudah, yakni sewaktu tempat untuk pejalan kaki masih sepi, taruhlah uang kertas lembaran 100 ribu rupiah dipinggir jalan,secara terpisah,cukup sekitar 10 lembar. Kemudian berdirilah menjauh dari sana.
Cobalah perhatikan, begitu para pejalan kaki mulai berdatangan,maka dalam waktu singkat,uang yang tadi ditebarkan di beberapa lokasi, dengan sangat cepat akan berpindah tempat,yakni dari lantai ke dalam kantong orang yang menemukan. Yang "menemukan" uang tersebut,bisa saja anak sekolahan, karyawan kantoran,bahkan mungkin saja ada orang berdasi ,yang mau berhenti dan memungut lembaran uang kertas bernilai 100 ribu tersebut,walaupun ia harus berjongkok dan mengambil dibawah kolong tempat sampah. Ini salah satu bukti ,bahwa tua muda pria dan wanita ,senang akan uang.
Ternyata Tidak Semua Orang Seperti Itu
Ketika orang terpaksa harus bersikap jujur,baik karena apa yang terjadi disaksikan oleh orang banyak ataupun karena ada camera pengintai yang merekam kejadian hanyalah sebuah kejujuran semu. Mengembalikan barang temuan,karena takut terjerat hukum juga merupakan sebagian dari kejujuran semu. Kejujuran sejati adalah di saat dimana tidak ada saksi mata, tidak ada camera CCTV yang memonitor gerak gerik kita.Dimana hanya ada Tuhan dan kita,maka disanalah kejujuran kita diuji atau teruji.
Ketika istri saya ketinggalan dompet di Toilet umum di Lakeside Mall -Joondalup dan di dalam dompet ada 5000 dolar, karena kami akan berangkat ke Italia. Karena tidak biasa menenteng dompet,maka istri saya baru sadar bahwa dompetnya ketinggalan,ketika kami sudah berada di parkiran,karena akan diantarkan oleh cucu kami ke bandara. Kami buru buru turun dari kendaraan,tapi cucu kami Kevin,sudah berlari terlebih dulu. Kami bergegas menuju ke Toilet umum,dimana tadi istri saya sempat kesana. Tapi ,setelah masuk kedalam,sesaat kemudian istri saya keluar dengan wajah sedih ,sambil menggelengkan kepala. Tanpa perlu bertanya lebih lanjut,saya sudah tahu,bahwa dompet tidak ditemukan lagi disana
Sementara kami berdiri terpana di depan toilet,cucu kami Kevin tampak datang sambil melambaikan tangan dengan wajah gembira.Dan dengan setengah berteriak mengatakan,
"Dompet sudah ditemukan!"
Wajah kami yang tadi sempat murung,maklum 5000 dolar bukan jumlah yang kecil bagi kami,kini ceria kembali,bagaikan awan diterpa sinar mentari. Kami bergegas mengikuti Kevin.Ternyata dibawa ke Gloria Jean Cafe. Di sana istri saya ditemani Kevin,menemui Manager. Begitu melihat istri saya,Manager tersebut tersenyum dan berkata, "You are very lucky, Madam. Ini dompet Anda, silahkan periksa isinya." Dompet tersebut ditemukan oleh Karyawati dari Gloria Jean Cafe ,karena sama sama berada di toilet dengan istri saya.
Istri saya minta izin kepada Manager untuk menemui Karyawati yang menemukan dompet tersebut .Dan ia memanggil nama Kara. Seorang gadis muda belia keluar sambil tersenyum dan istri saya mengucapkan terima kasih kepadanya.Tapi Kara sama sekali tidak menampakan bahwa ia sudah berjasa menemukan dan mengembalikan dompet tersebut.Dengan tersenyum ia mengatakan:" Itu bukan dompet saya dan saya tidak boleh mengambilnya "
Bukan Hanya Di Australia ,Tapi di Indonesia Juga Masih Banyak Orang Jujur