Lihat ke Halaman Asli

TJIPTADINATA EFFENDI

TERVERIFIKASI

Kompasianer of the Year 2014

Rayakan Kemenangan Hanya Akan Memperdalam Luka Sendiri

Diperbarui: 20 April 2019   18:29

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Cerita Pemilih. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

Kalimat Ini Patut Dijadikan Renungan Diri

Kalau ada orang yang merayakan hari ulang tahunnya setiap hari,tidak ada seorangpun di dunia ini yang berhak melarang,selama merayakan dengan uang sendiri dan tidak mengganggu orang lain. 

Begitu juga bila ada yang merasa yakin keluar sebagai Pemenang dan merayakan kemenangannya berkali kali,lalu  apa urusannya dengan kita? Bukankah setiap orang berhak menggunakan uangnya ,sesuka hatinya,selama tidak melanggar aturan yang ada?

Ada Hal Menarik Yang Patut Dijadikan Renungan

Saya tidak berani mengomentari tentang ,apakah  rayakan kemenangan terlalu pagi, melawan takdir atau tidak,karena sama sekali tidak memahami hal tersebut.

Yang menurut saya kalimat yang patut dijadikan renungan diri adalah kalimat yang diucapkan oleh Kapitra Ampera, yakni: "Kalau ada pihak-pihak di luar kelompok 01 justru merayakan kemenangan, saya pikir ini memperdalam lukanya sendiri," ,seperti dilangsir oleh https://metro.tempo.co

Kalimat yang sangat biasa dan tidak merupakan hal yang  spektakuler,namun mengandung pesan moral mendalam,yang layak dijadikan renungan diri.Siapa sesungguhnya sosok yang bernama Kapitra Ampera ini? Sejujurnya saya tidak tahu,apalagi mengenalnya. Akan tetapi quote:" Jangan melihat siapa yang berbicara,tapi dengarkanlah apa yang dikatakannya",maka rasanya tidak ada salahnya ,kalimat ini dijadikan renungan diri bagi semua pihak.

Karena apa yang kita pastikan,masih tetap merupakan sebuah tanda tanya,sebelum terbukti secara konkrit. Dan bila setelah  merayakan  kemenangan berkali kali dan ternyata kelak yang keluar sebagai Pemenang adalah orang lain,bukankah terbukti bahwa :"Merayakan kemenangan terlalu dini,hanya akan memperdalam luka sendiri?"

Jadi Ingat Pengalaman Tetangga 

Sewaktu masih tinggal di Pasar Tanah Kongsi, pagi pagi sekali sudah tampak sesuatu yang berbeda dengan tetangga kami yang usaha kedai kopi. Kalau biasanya yang datang minum kopi bisa dihitung dengan jari tangan,tapi kali ini berjubel yang datang,bahkan rela minum kopi dan makan kue ,sambil berdiri.

Dalam hitungan detik, saya sudah dapat berita,karena jarak kedai kami hanya sekitar 4 meteran. Ternyata Pak Toni,tetangga kami menang lotere. Saya datang mengucapkan selamat namun tidak  ikut menikmati kopi dan kue gratis. Bahkan semua perabotan yang ada ,dibagi bagikan kepada siapapun yang mau mengambilnya, termasuk kelengkapan masak memasaknya.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline