Lihat ke Halaman Asli

TJIPTADINATA EFFENDI

TERVERIFIKASI

Kompasianer of the Year 2014

Melihat Sampah dari Sudut Pandang Berbeda

Diperbarui: 27 Maret 2019   16:57

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

dokumentasi: tjiptadinata effendi

Ternyata Masib Banyak Cara Mengolah Sampah Jadi Barang Bernilai Tinggi

Sampah Dapur
Untuk mengolah sisa-sisa bahan makanan di dapur menjadi makanan lezat dan bergizi, sesungguhnya dapat dilakukan oleh setiap keluarga tanpa perlu peralatan khusus, maupun pengetahuan yang ribet ribet. Sangat sederhana.

Contohnya, Memanfaatkan kulit semangka menjadi santapan lezat dan bergizi dengan cara mudah dan hanya membutuhkan waktu kurang dari satu jam. Dan hanya membutuhkan bahan tauco untuk menjadikan sampah dari kulit semangka menjadi hidangan bermanfaat.

Atau memanfaatkan sayuran yang sudah tua menjadi asinan seperti makanan ala Korea yang dikenal dengan nama "Kimchi" untuk mengolah tidak perlu belajar ke Korea karena sangat sederhana. Dengan cara ini, selain sayuran yang sudah busuk, semua dapat dimanfaatkan sebagai makanan lezat dan layak disajikan di meja makan.

Kulit ketimun yang selama ini dikupas dan dibuang karena tidak tahu cara mengolahnya, ternyata dapat dijadikan asinan yang tak kalah lezatnya dari makanan kalengan. Modalnya hanya garam dan gula pasir,tanpa bahan pengawet apapun.

Ketika makan jeruk, kulitnya langsung dilempar ke dalam tempat sampah padahal dari kulit jeruk yang dikeringkan dan diolah akan menjadi camilan yang rasanya aduhai.

dokumentasi : roselina

dokumentasi: roselina

Sampah Kertas
Sampah kertas dan majalah bekas yang biasanya dibuang ke dalam tong sampah atau dibakar bersama dengan sampah lainnya, ternyata hanya dengan menggunakan gunting dan lem dapat diubah menjadi kreasi seni dan menjadi pajangan yang sedap dipandang mata.

dokumentasi : roselina

Piring Pecah
Piring yang pecah pinggirnya atau sumbing, baik yang berasal dari tempat sampah rumah tangga maupun barang afkiran toko atau pabrik ini, pertama tama dibersihkan. Lalu dikeringkan. Kemudian dipotong dengan mengunakan sejenis alat yang mirip dengan pemotong kaca, hanya di sini dilengkapi dengan alat pengukur. 

Memotong piring ternyata sama mudahnya dengan memotong kaca. Cukup sekali digores dengan alat pemotong, langsung terpotong sesuai dengan keinginan.

Piring yang sudah dipotong ini diampelas agar permukaannya kasar supaya lukisan cat yang akan ditorehkan diatas piring ini tahan lama dan tidak mudah luntur.

Piring yang sudah dilukis ini, divernis dengan vernis khusus, sehingga mengkilap. Setiap orang mempunyai tugas masing masing dan mereka sudah sangat piawai melakukannya.

Ujung pecahanpun tidak dibuang karena masih akan dipotong dalam ukuran kecil kecil dan akan disusun menjadi bunga dan hiasan lainnya. Praktis yang terbuang hanyalan kepingan halus dari piring piring pecah ini.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline