Lihat ke Halaman Asli

TJIPTADINATA EFFENDI

TERVERIFIKASI

Kompasianer of the Year 2014

Mendidik Anak Menjadi Kolektor, Mengapa Tidak?

Diperbarui: 27 Maret 2019   21:13

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

ket.foto: salah satu koleksi piring hitam tjiptadinata effendi

Menjadi Kolektor tidak harus memiliki modal besar,karena bisa disesuaikan dengan kemampuan diri masing masing. Bagi yang uangnya banyak,tentu koleksinya boleh jadi mobil mewah ,jam tangan Rolex atau tas tangan wanita yang harganya puluhan juta rupiah .Tapi biarlah itu menjadi urusan kalangan high class.

Yang akan diulas disini adalah mengoleksi ,barang barang yang disesuaikan dengan kondisi masing masing. Seperti mengoleksi:

  • papan catur
  • koin 
  • perangko bekas
  • keris
  • pisau
  • piringan hitam
  • dan sebagainya

uang-kuno-pisau-5c9b830495760e46ef5653e2.jpg

ket.foto: salah satu koleksi pisau dari Alaska/tjiptadinata effendi

Hobi Yang Bermanfaat Ganda

Mendidik anak anak untuk mengawali menjadi Kolektor,akan  memberikan manfaat ganda .Bukan hanya dididik untuk memanfaatkan waktu secara positif,tapi sekaligus menambah wawasan anak dibidang pengetahuan umum. Memotivasi anak anak,untuk rajin menabung,untuk semakin melengkapi koleksinya.

Untuk jangka waktu panjang, mengoleksi barang barang yang awalnya ,nilainya tidak berarti,ternyata kelak dapat menjadi investasi . Sebagai contoh. sejak dari SMP saya sudah hobi mengoleksi perangko bekas,tanpa mengeluarkan uang sepeserpun. Saya datangi tempat sampah di kantor kantor dan kemudian minta izin untuk mengambil perangko bekas yang ikut terbuang ditempat sampah,bersamaan dengan sobekan kertas lainnya. Pada awalnya saya hanya mengumpulkan secara acak dan baru kemudian belajar bagaimana mengumpulkan seri demi seri. Yang sudah double ,saya tukar dengan sesama teman yang hobi mengoleksi perangko bekas. 

Album perangko yang berisi perangko bekas ini,dulu nilai nominalnya sangat kecil.tapi belasan tahun kemudian,ketika kehidupan kami terpuruk,saya jual dengan harga yang fantastis menurut ukuran diri saya pada waktu itu.

uang-kuno-pisau-mesir-5c9b833c9715943a4d5358a2.jpg

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline