Lihat ke Halaman Asli

TJIPTADINATA EFFENDI

TERVERIFIKASI

Kompasianer of the Year 2014

Logika Unik, "Kalau Saya Sehat, Berarti Orang Lain Sakit?"

Diperbarui: 3 Maret 2019   07:58

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

ilustrasi: pixabay

Kalau Saya Orang Baik,Berarti Orang Lain Jahat?

Hasil total medical check up saya dan istri 3 bulan yang lalu di Shenton Medicare Centre menyatakan, bahwa kami berdua sehat walalfiat. Jantung sehat, mata, dan telinga baik, gula darah normal ,paru paru sehat, tidak ada angka rapor yang merah dalam catatan kesehatan saya dan istri. 

Hal ini tentu saja bagi kami yang sedang  menapaki usia yang semakin dewasa yakni mendekati angka ke 76, merupakan  sebuah kebahagiaan tersendiri yang kami tandai dengan rasa syukur yang melambung tinggi. Bersyukur kepada Tuhan, kami dianugerahi kesehatan lahir dan batin. Tapi rasa gembira dan syukur ini serta mengungkapkan :" Kami berdua sehat lahir batin" tentu tidak mengartikan bahwa orang lain sakit!

Ketika kami menceritakan tentang hasil total medical check up kepada anak cucu dan teman teman kami juga berharap agar mereka semuanya mau menjaga kesehatan hingga kelak tetap sehat, kendati usia semakin bertambah. Dan kalau ada yang bertanya :" Bagaimana cara Opa dan Oma menjalani hidup, sehingga bisa menjaga kesehatan hingga usia menua ? " 

Maka dengan senang hati kami akan menceritakan bagaimana kami menjalani hidup sederhana. Menghindari rokok dan minuman keras, mengawali hari dengan bersyukur, berolah raga, dan menjalani pola hidup sehat" Jalan kaki dipagi hari menghindari makanan berlemak, minum jus setiap hari dan berinteraksi dengan lingkungan untuk menjalin hubungan baik.

Tapi bukan berarti bahwa orang lain yang menjalani hidup yang berbeda dengan cara hidup yang kami jalani tidak sehat. Boleh jadi orang lain olahraga bukan bejalan kaki, tapi fitnes atau tennis dan mereka tidak minum jus tapi makan buahan dan sayuran. Cara hidup yang mereka terapkan boleh jadi berbeda total dengan cara hidup yang kami tempuh sejak masih muda hingga menua, tapi toh mereka juga bisa sehat lahir batin seperti kami  berdua. 

Saya senang berkebun karena saya jadikan bagian dari olah raga, tapi cucu kami tidak suka berkebun. Ia dan istrinya latihan wushu setiap hari, kami senang masakan Padang, tapi cucu kami senang makan steak. Walaupun cucu kandung kami tapi gaya hidup dan  makan kami berbeda total, tapi mereka berdua juga sehat lahir batin. 

Hal ini merupakan bukti nyata bahwa kalau orang bertanya kepada kita bagaimana cara kita menjalani hidup, sehingga bisa tetap sehat hingga menua maka kita boleh saja menjelaskan secara mendetail. Tapi kita tidak perlu mendiktekan orang lain bagaimana seharusnya menjalani cara hidup seperti kita, termasuk kepada anak cucu sendiri. Karena ternyata,walaupun gaya dan cara kami menjalani hidup berbeda total tapi kami semuanya sehat lahir batin.

Merasa Diri Orang Baik

Mungkin setiap orang merasa dirinya baik dan tentu saja tidak ada salahnya, bila ada yang bertanya :" Opa dan Oma, kami salut menyaksikan betapa Opa dan Oma berdua akur hingga menua. Apa sih resepnya? Hal ini tentu merupakan hal yang menyenangkan hati bagi kami. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline