Lihat ke Halaman Asli

TJIPTADINATA EFFENDI

TERVERIFIKASI

Kompasianer of the Year 2014 - The First Maestro Kompasiana

Bali Sudah Berubah Total

Diperbarui: 9 Januari 2019   09:55

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

dokpri

Dibandingkan 4 Tahun Lalu

Kami berangkat dengan menumpang pesawat Air Asia dengan nomor penerbangan QZ537. Diantarkan oleh cucu kami Kevin dan istrinya Astrid. Kami duduk di kursi nomor 2 B dan 2 C. 

Perjalanan dari Perth ke I Gusti Ngurah Ray International Airport ,membutuhkan waktu 3 jam dan 45 menit. Karena sudah mendekati tengah malam.maka kalau biasanya saya memanfaatkan waktu terbang dengan mengetik naskah,tapi kali ini ,kami berdua memilih tidur. Karena sudah terbiasa mondar mandir  dalam berbagai kesempatan melanglang buana kemana mana,maka kami bisa tidur dimana saja. 

Baik di kereta api yang sedang melaju, maupun di pesawat yang sedang terbang di atas awan. Kami baru terbangun, ketika ada pengumuman bahwa pesawat akan mendarat dalam waktu dekat.

dok pribadi

I Gusti Ngurah Rai Yang Sudah Bersolek

Turun dari pesawat dan memasuki jalur pemeriksaan imigrasi, para penumpang dibagi atas dua kelompok,yakni penumpang yang memegang paspor asing,antrian panjang di depan loket pemeriksaan imigrasi, sedangkan pemegang Paspor Indonesia, di jalur terpisah. 

Karena penumpang dengan paspor Indonesia bisa dihitung dengan jari tangan maka kami berdua dengan bebas melenggang masuk. Hanya menjawab pertanyaan basah basi dari si Mbak Petugas yakni: "Pulang kampung ya pak? Dan kemudian ucapan: "Selamat berlibur bapak dan ibu"  dan kami sudah berjalan menuju ke pintu keluar.

ket.foto:ini bukan gubuk,melainkan hotel yang memang sengaja dibangun semacam ini/ dok.pribadi

Sebelum keluar,menyempatkan diri mengabadikan dekorasi yang sangat  menarik di bandara ini. Sesaat  seakan kami berdua berada ditaman yang amat  indah. Usai  mengabadikan  lewat kamera saku,maka kembali kami melangkah menuju ke pintu exit.

Tiba-tiba istri saya ,menarik tangan saya dan mengatakan:"Kita di jemput",sambil menunjuk ke arah seseorang yang memegang kertas bertuliskan :"Selamat datang Bu Roselina". Ya pucuk dicinta dan ulam pun tiba. Kami tidak perlu lagi mencari taksi,karena sudah dijemput dari pihak hotel Encore. 

Penjemput kami, memperkenalkan nama:" Pande" yang sangat santun dan ramah. Maka sambil terkantuk kantuk,kami  menumpang kendaraan hotel  menuju ke Hotel Encore,yang berlokasi di Seminyak.

dokpri

Kami Tiba Jam 01.00 Dini Hari
Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline